Punclut, Salah Satu Benteng Alam yang Harus di Selamatkan !



Pagi itu, aku di ajak kawan lama untuk bertemu salah satu tokoh masyarakat Punclut untuk berdiskusi tentang degradasi lingkungan dan sosial yang terjadi di kawasan Bandung Utara.
Bagiku, Punclut adalah salah satu tempat yang istimewa dalam perjalanan hidup seorang anak kampung yang menghabiskan waktu pendidikannya selama 11 tahun di Kota Bandung.
Punclut adalah tempat kami berlatih Navigasi dan Orienteering. Punclut adalah tempat kami berlatih tentang kepemimpinan. Dan Punclut adalah tempat kami menikmati Kota Bandung sambil lesehan sarapan pagi.

Sekarang, Punclut menjadi salah satu magnet kawasan wisata yang berkembang sangat cepat. Hutan beton dan pertanian tumbuh sangat cepat menggantikan hutan alami dan pepohonan. Belum lagi masyarakatnya yang merasa terpinggirkan dan dibayang-bayangi oleh konflik sengketa tanah. Setiap akhir pekan, jalanan menuju Punclut selalu macet dan antri.
Kita, memang tidak berdaya untuk melindungi kawasan Punclut sebagai salah satu Benteng Alam penjaga keseimbangan Kota Bandung. Tapi, bukan berarti kita diam saja untuk melihat degradasi lingkungan dan sosial yang terjadi di Punclut yang sewaktu-waktu bisa terjadi bencana lingkungan tanah longsor dan konflik masyarakat. Mereka harus dibangunkan dan diingatkan. Salah satu cara yang paling cepat dan mudah adalah dengan memberdayakan bambu.
Bambu adalah salah satu sumber daya alam Indonesia yang dapat diperbaharui dan masih melimpah serta memiliki banyak manfaat untuk menjaga keseimbangan alam. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan bambu yang dilakukan oleh para alumni ITB angkatan 95 tidak hanya mendonasikan bibit bambu saja, tapi juga menanam, memberikan pembelajaran dan mengadakan pelatihan cara memanfaatkan bambu untuk dijadikan produk yang bisa mendukung kedaulatan dan ketahanan papan, pangan, sandang, energi dan lingkungan.
Pemberdayaan bambu ini merupakan cara kami membangun ekosistem bambu supaya berkelanjutan dan pada akhirnya menjadi solusi paling cepat dan mudah untuk mengatasi degradasi lingkungan dan sosial di Punclut. Dengan menanam bambu di musim hujan, melakukan pembelajaran dan pelatihan secara rutin, maka di tahun ketiga sejak penanaman, kawasan Punclut akan menjadi tempat Wisata Edukasi Bambu Nusantara yang paling kumplit di Indonesia bahkan Dunia.
Kawasan Punclut akan memiliki kebun bambu yang bisa dijadikan sebagai wisata oksigen. Masyarakatnya terlatih membuat produk bambu yang bisa dijadikan sentra industri kreatif zaman milenial. Dan yang lebih penting lagi adalah bencana lingkungan dan sosialnya bisa teratasi.
Ke depan, kawasan Punclut ini bisa menjadi kawasan percontohan untuk lahan-lahan yang mengalami degradasi lingkungan dan sosial di Jawa Barat khususnya dan di Indonesia umumnya. Bambu mewariskan Mata Air, bukan air mata.

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten