Beginilah Cara Bambu bekerja Melawan Pemanasan Global



Bambu merupakan satu-satunya tanaman asli Nusantara yang paling lengkap manfaatnya dibandingkan tanaman dan pohon lainnya. Semua bagian bambu, dari mulai akarnya yang serabut, sampai dengan ujung batangnya yang menjulang tinggi dan berumpun, bisa memperkuat kedaulatan dan ketahanan papan, sandang, pangan, energi dan lingkungan.


Bambu adalah rumput raksasa, tanaman perintis dan bisa hidup di lahan-lahan yang kritis dan terjal. Semua wilayah kabupaten dan kota di Indonesia ada bambunya. Ada yang berwarna hijau, hitam, kuning dan putih. Ada yang bermotif batik, kulit macan tutul, strip garis kuning, putih dan hijau. Ada yang berdiameter kecil, sedang dan besar. Ada yang berdaun kecil, sedang, besar dan berduri. Ada yang hidup berumpun, di rawa, bebatuan dan merambat.


Bambu merupakan benteng alam yang secara cepat dapat diperbaharui. Dibandingkan tanaman/pohon lainnya, bambu tumbuh lebih cepat, menghasilkan oksigen lebih banyak, menyerap CO2, debu dan bau lebih banyak, menyimpan dan menyerap air lebih banyak, bisa menjaga dan membentuk mata air lebih cepat.

Bambu merupakan satu-satunya tanaman yang banyak manfaat dan lengkap penelitian ilmiahnya. Bambu bisa menggantikan fungsi material yang tidak ramah lingkungan seperti logam, kayu dan plastik. Bambu bisa sebagai bahan baku untuk kertas, kosmetik, pestisida, sabun, shampoo, odol, pencuci, pengawet dan benang. Biomass bambu, briket dan arang bambu bisa menjadi sumber listrik dan energi terbarukan.


Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang salah satu dampaknya adalah bencana lingkungan. Selain itu, eksploitasi benteng alam seperti bukit, hutan untuk dijadikan material dan sumber energi menambah banyaknya intensitas bencana lingkungan. Di sinilah peran bambu dibutuhkan untuk bekerja melawan pemanasan global yang sudah mulai rutin terjadi di Indonesia. Saat ini, tidak perlu lagi pohon-pohon ditebang untuk diambil kayunya. Karena fungsi kayu bisa digantikan oleh bambu yang dikenal dengan nama bambu press dan laminasi. Bahkan bambu press yang disebut dengan Strand Woven Bamboo (SWB), setelah diuji di laboratorium puskim. Bandung, kualitasnya di atas kayu jati/ulin yang usianya 90 tahun, dibuat dengan bambu yang usianya 3 sampai 5 tahun saja. Jadi, stop penebangan pohon, karena untuk menumbuhkan pohon, itu butuh minimal 3 tahun bahkan ada yang puluhan tahun untuk mendapatkan kualitas kayu yang super. Sedangkan menebang pohon itu hanya butuh waktu beberapa menit saja.


Gunung dan bukit tidak perlu lagi dieksploitasi untuk dijadikan semen, kaca, granit, marmer dan logam, karena bambu bisa menggantikannya dengan nanoteknologi dan pressing.




Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten