Posts

Showing posts from August, 2019

Ketika Cornelis De Houtman MenyapaKu di Teluk Banten (1596 - 2019)

Image
Pagi itu, pelabuhan Karangantu masih sunyi senyap. Banyak yang masih terlelap tidur setelah semalaman suntuk bergembira merayakan pergantian tahun baru. Hanya deru kapal nelayan yang sesekali melintas di kanal Karangantu. Semilir angin pagi membawaku kembali ke masa zaman Kesultanan Banten. Saat itu, tanggal 27 Juni 1596, telah mendarat 4 armada kapal dari Amsterdam di bawah pimpinan seorang penjelajah Belanda bernama Cornelis De Houtman. Meskipun hanya sebentar, karena di usir oleh Sultan Banten keempat, Abdul Mafakhir Mahmud Abdulqadir, Cornelis De Houtman dengan armada Belandanya menemukan jalur dan akhirnya tiba di Negeri Surga rempah-rempah. Dia adalah perintis dan pembuka jalan kolonialisme Belanda di Nusantara. Hai Rakyat Bantam! Kami kagum dengan ini tempat. Ramainya pelabuhan dengan kotanya yang besar, tertata baik, rapi dan dikelilingi tembok lebar dari bata merah, tidak jauh berbeda dengan kota tersibuk di Netherland, Amsterdam. Banyak kapal-kapal asing yang b

S.I.M.P.E.L. Sistem Informasi Manajemen Perkotaan dan Edukasi Lingkungan

Image
S.I.M.P.E.L. Sistem Informasi Manajemen Perkotaan dan Edukasi Lingkungan "TangSel dalam Genggaman" Konten : TangSel dalam Angka. Profil Kota TangSel. Gaya Hidup Ramah Lingkungan. Ruang Terbuka Hijau. Tempat Wisata. Transportasi. Akomodasi. Kuliner. Tempat Pendidikan. Hiburan. Berita. Toko Online. Pembayaran. Perpustakaan (ebook). Point. Property. Koperasi. Infaq, Shodaqoh dan Amal. Zakat. Tabungan. Kalender Event. Promo. Stakeholder. Rumah Masa Depan. Maket TangSel. Masterplan dan RTBL TangSel. Latar Belakang : 1. Degradasi lingkungan. 2. Cepatnya perkembangan teknologi informasi. 3. Perubahan budaya masyarakat. Maksud dan Tujuan Maksud :  Membuat Sistem Informasi Manajemen Perkotaan dan Edukasi Lingkungan yang simpel dan mudah diakses oleh masyarakat. Tujuan : 1. Memudahkan pelayanan terhadap masyarakat. 2. Membahagiakan masyarakat. 3. Mencerdaskan masyar

Bandung dan Jejak Para MantanKu

Image
Setiap ke Bandung, Aing selalu punya rasa yang tidak pernah hilang. Ceuk Aing, Bandung itu bukan hanya sebuah Kota Paris Van Java ceunah, tapi sebuah cerita yang tidak pernah selesai. Cerita itu dimulai ketika Aing dipindahkan ke Bandung dari Serang Banten. Masih kecil sekali untuk ukuran anak kost, masih kelas  satu SMP. Biasanya anak kost itu kalau sudah mulai kuliah, atau paling banter anak SMA. "Klemen kite dipindahaken yah..." Gerutu Aing dalam Bahasa Jawa Serang. "Supaya jadi orang! Tidak seperti kakak-kakak mu yang lain..." Kata Kakak laki-laki tertua Aing. Oiya, Aing itu anak ke delapan dari 9 bersaudara yang masih hidup saat itu. Anak pertama perempuan, yang kedua sampai ke sembilan semuanya laki-laki. Kebayangkan ramenya keluarga Aing. Hampir semuanya berjarak 2 tahun, kecuali Aing jeung Adi, berjarak 4 tahun. Makanya dulu dikira anak bungsu, karena biasanya selang 2 tahun sudah lahir lagi anak berikutnya. Jadilah Aing anak pengais bu

Museum Bantam, Ide GilaKu, antara Konservasi, Restorasi dan Nostalgia

Image
Konsep Perencanaan Kawasan Museum Bantam Kawasan Museum Bantam (KMB) seluas 2 ha, terletak persis di tengah-tengah saluran Karangantu dan Kali Banten.  Kondisi eksistingnya berupa empang atau tambak Bandeng .  Bagian Utara, berbatasan dengan lahan Hidayat dan dibentengi oleh satu-satunya Hutan Mangrove yang ada di sekitar Pelabuhan Karangantu Teluk Banten. Di sebelah Selatan, berbatasan dengan lahan warga. Sedangkan sebelah Barat dan Timur, dibatasi oleh saluran tempat masuknya air laut untuk kebutuhan empang.  Oleh karena itu, supaya tidak menimbulkan perubahan ekosistem yang besar, dibuatlah konsep perencanaan KMB dengan sistem melayang. Dermaganya terletak di depan Hutan Mangrove. Bangunan utamanya merupakan replika dari salah satu kapal armadanya VOC yang berlabuh di Banten tahun 1596 dengan Komandannya Cornelis De Houtman. Akses dari dermaga ke bangunan utama menggunakan jalan layang. Dermaga, jalan layang dan bangunan utama menggunakan sistem struktur

Bukan Aktivis Koboy Kampus

Image
Kisah perjalanan hidup anak kampung yang kuliah di Bandung dengan latar belakang  awal berkembangnya internet dan runtuhnya rezim Orde Baru. "Hi, asl plz...." "Me 21/m/bdg..." Begitulah penggalan ketikan di sosial media tahun 90an pada saat 'Aing' kuliah di IT Bandung. Namanya MIRC, Aing biasa join di dalnet dengan nickname albantani. Istilahnya chatting, gebetan dan kopdar. Jangkauannya antar kota antar provinsi dan lintas benua. Aing bukan koboy kampus, tapi koboy dalnet! Karena Di depan Nickname albantani ada kondenya '@' yang berarti Operator sebuah channel. Operator ini bisa dikatakan sebagai salah satu penguasa channel di bawah Super Operator (SOP) dan Founder/CoFounder. Ditambah lagi merupakan @ di channel-channel besar Dalnet dan beberapa channel jadi SOP dan founder. Kalau sekarang istilahnya admin. Jadi, terbayangkan koboynya Aing, setiap orang join ke dalam channel besar Dalnet, yang akan terlihat paling atas itu adal