Posts

Showing posts from July, 2018

Menyelamatkan Peradaban dengan Desain dan Teknologi

Image
Membangun Indonesia dengan Bambu Sore ini, senin 9 Juli 2018, saya dapat pemberitahuan via WA dari panitia pemilihan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Periode 2018-2021. Saya diminta untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan/tidak untuk dijadikan bakal calon Ketua IAI. Sangat mengejutkan, karena tidak pernah terlintas sedetik pun untuk menjadi Ketua IAI. Ternyata ada juga rekan-rekan sejawat yang sengaja mengajukan nama saya. Sesaat saya berpikir, apa untungnya jadi Ketua IAI? Sebenarnya gampang saja jika tidak bersedia dicalonkan, saya tinggal memilih option tidak bersedia. Tapi ini bakal mengecewakan rekan-rekan sejawat yang telah memilih saya. Saya anggap ini merupakan pembelajaran sistem berdemokrasi yang baik dan benar. Jadi, saya putuskan untuk bersedia menjadi bakal calon Ketua IAI. Jika nantinya saya lolos verifikasi penjaringan bakal calon, saya akan fokus untuk membuat kurikulum program pendidikan arsitek yang berjiwa EcoPreneur. Hari Selasa, 17

Legenda Curug Nangka dan Pembangunan ABN

Image
Di tahun ke enam Saya fokus dalam pemberdayaan bambu, mimpi untuk menyelamatkan peradaban dengan desain dan teknologi sehektar demi hektar mulai terwujud. Salah satunya adalah kawasan yang berada di lereng Gunung Salak, tempat petilasannya Raja-Raja Tatar Sundadengan Pusaka Salaka Domasnya . Survey pertama, minggu lalu, mengunjungi kawasan Pancer Bumi atau pusatnya bumi menurut kepercayaan para karuhun. Di sini, rencananya akan dibangun Akademi Bambu Nusantara (ABN) sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat dengan bambu. Survey kedua, minggu ini, adalah pendataan potensi bambu menggunakan aplikasi bambunusa dan penentuan lokasi untuk aksesibilitas dan mobilitas bambunya. Sebagai bonusnya, Saya diajak ke Curug Cinangka yang berada di sekitar lokasi tempat dibangunnya ABN. Curug ini dibuka sekitar tahun 80 an. Sejak dibuka, sudah ada dua kejadian musibah yang terjadi di Curug Nangka. Kejadian pertama banjir bandang tahun 1987 dan yang Kedu

Prefab House Type Dendrocalamus Asper

Image
Design and Build by BambulogyHome Satu Bulan siap huni!

9 out of 17 Goals With Green Gold

Image
Oleh : Muhaimin Iqbal Seluruh negara-negara di dunia yang bernaung dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat untuk mencapai target bersama pada tahun 2030, yaitu apa yang disebut Sustainable Development Goals(SDGs) . Dari 17 pencapaian yang menjadi target tersebut , saya melihat setidaknya ada 9 target diantaranya bisa dicapai melalui perantaraan satu tanaman saja. Satu tanaman yang saya sebut emas hijau atau green gold ini adalah kekayaan negeri ini yang terabaikan selama ini, dialah bambu ! Bagaimana bisa ? Dari ratusan jenis bambu yang kita miliki, sebagian besar bisa hidup di seluruh wilayah negeri ini – baik di wilayah yang paling basah seperti Bogor maupun wilayah-wilayah yang paling kering seperti NTT. Bambu memiliki kegunaan yang sangat beragam, dia bisa menjadi food – makanan yang lezat dan bernutrisi ketika dia masih muda yang disebut rebung. Menjadi fiber – bahan kertas ramah lingkungan dan bahan serat tekstil berkwalitas tinggi. Dia menjadi biofuel

Sabtu Minggu menjadi Petani (SMP)

Image
Hari ini dimulailah saya menjalankan program SMP Bulan Ramadhan dan Hari Lebaran sudah lewat. Hikmah dari sejuta keberkahan bulan suci adalah memutuskan menjadi Petani di hari Sabtu dan Minggu yang akan dimulai awal Juli. Bermula dari informasi Kang Oji bahwa sawah-sawah warisan orang tua di Kota Serang , hasilnya tidak optimal, bahkan ada yang 3 tahun gagal panen terus. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan air dari saluran irigasi. Supaya lebih akurat informasinya, saya diajak Kang Oji melihat langsung kondisi sawahnya. Ya Allah, selama ini saya abai dalam mengurus tanah-tanah warisan. Saya hanya terima bersih saja, hasil dari para penggarap yang selama ini sudah menggarap sawah milik Abah dulu. Padahal, hasil dari panen sawah itulah kami, sepuluh bersaudara bisa hidup dan sekolah sampai jenjang yang tinggi. Sejak itulah Saya putuskan untuk mengelola langsung tanah-tanah warisan yang tidak optimal. Nama programnya adalah Sabtu Minggu menjadi Petani (SMP). Pro