Menyelamatkan Peradaban dengan Desain dan Teknologi
Membangun Indonesia dengan Bambu
Sore ini, senin 9 Juli 2018, saya dapat pemberitahuan
via WA dari panitia pemilihan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Periode
2018-2021. Saya diminta untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan/tidak
untuk dijadikan bakal calon Ketua IAI. Sangat mengejutkan, karena tidak pernah
terlintas sedetik pun untuk menjadi Ketua IAI. Ternyata ada juga rekan-rekan
sejawat yang sengaja mengajukan nama saya. Sesaat saya berpikir, apa untungnya
jadi Ketua IAI?
Sebenarnya gampang saja jika tidak
bersedia dicalonkan, saya tinggal memilih option tidak bersedia. Tapi ini bakal
mengecewakan rekan-rekan sejawat yang telah memilih saya. Saya anggap ini
merupakan pembelajaran sistem berdemokrasi yang baik dan benar. Jadi, saya
putuskan untuk bersedia menjadi bakal calon Ketua IAI.
Jika nantinya saya lolos verifikasi
penjaringan bakal calon, saya akan fokus untuk membuat kurikulum program
pendidikan arsitek yang berjiwa EcoPreneur.
Hari Selasa, 17 Juli 2018, telah
ditandatangani Berita Acara Penetapan Bakal Calon Ketua Umum IAI Periode
2018-2021 oleh Panlih. Saya masuk sebagai salah satu dari 7 bakal calonnya.
Tanggal 23-30 Juli 2018, akan dilakukan e-vote 1, jika saya lolos, maka saya
akan membuat visi Membangun Indonesia dengan Bambu.
Kemarin, panlih telah mempublikasikan 7
kandidat balon Ketum IAI. Saya dapat nomor urut 7, bisa jadi punya makna
termuda, paling akhir diusulkan dan paling sedikit yang mengusulkan. Dari 7
kandidat itu, 4 orang dari IAI DKI, 3 orang dari IAI Yogyakarta, IAI Sulawesi
Selatan dan Saya IAI Banten.
Sebagai instrument dari PilKetum IAI,
aplikasi, website dan SMS akan memudahkan anggota IAI untuk ikut berpartisipasi
dalam pesta demokrasi para arsitek Indonesia. Saat ini masih uji coba, dan
evoting nya akan dilaksanakan tanggal 28-30 Juli 2018.
Tanggal 28 Juli, dimulailah eVoting
tahap 1 untuk Kandidat Balon Ketum IAI Period 2018-2021. Pagi-pagi, saya sudah
dihubungi oleh panlih untuk membuat video 10 detik yang menyapa para voter.
Melalu smartphone, saya buatlah video pendek tersebut dan diberikan ke panlih.
Namun, mendadak, ada salah satung calon yang mempublish visi misi nya di group
was lAI. Lagi-lagi saya dihubungi oleh panlih untuk membuat visi misi. Saya
bilang bahwa di penjelasan panlih, ini adalah tahap I eVoting, jadi belum perlu
disampaikan visi misi, cukup CV saja. Tapi pihak panlih menyarankan untuk
dibuat. Ya sudah dibuatlah visi misi secara mendadak.
Awalnya mau membuat visi sesuai dengan
ide awal saat diminta untuk menjadi balon, tetapi setelah dipikirkan lagi,
keluarlah Visi "Menyelamatkan Peradaban dengan Desain dan Teknologi".
Misinya adalah :
1. Membuat Program Kurikulum Pendidikan
Arsitek yang berjiwa EcoPreneur.
2. Membahagiakan Arsitek.
3. Indonesia menjadi Pusat Peradaban
yang Modern dan Berkelanjutan.
Untuk program kerjanya, tunggu yah jika
saya lolos dan terpilih menjadi Kandidat Bakal Calon Ketum IAI Periode
2018-2021 melalui eVoting tahap I.
Comments