Legenda Curug Nangka dan Pembangunan ABN



Di tahun ke enam Saya fokus dalam pemberdayaan bambu, mimpi untuk menyelamatkan peradaban dengan desain dan teknologi sehektar demi hektar mulai terwujud. Salah satunya adalah kawasan yang berada di lereng Gunung Salak, tempat petilasannya Raja-Raja Tatar Sundadengan Pusaka Salaka Domasnya.






Survey pertama, minggu lalu, mengunjungi kawasan Pancer Bumi atau pusatnya bumi menurut kepercayaan para karuhun. Di sini, rencananya akan dibangun Akademi Bambu Nusantara (ABN) sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat dengan bambu. Survey kedua, minggu ini, adalah pendataan potensi bambu menggunakan aplikasi bambunusa dan penentuan lokasi untuk aksesibilitas dan mobilitas bambunya.


Sebagai bonusnya, Saya diajak ke Curug Cinangka yang berada di sekitar lokasi tempat dibangunnya ABN. Curug ini dibuka sekitar tahun 80 an. Sejak dibuka, sudah ada dua kejadian musibah yang terjadi di Curug Nangka. Kejadian pertama banjir bandang tahun 1987 dan yang Kedua tahun 1995, tidak ada hujan dan cuaca cerah, tiba-tiba banjir bandang, air meluap dan 16 orang meninggal. Setelah itu, sekitar tahun 1997 mulai dibuka lagi.
Disebut Curug Nangka karena ditemukan nangka sebesar kasur dan tidak pernah habis dimakan oleh pengunjung, padahal tidak ada pohon nangkanya, selain itu ada ular sebesar gulungan kasur berbentuk nangka. 
Selain potensi dongeng peradaban tentang Raja-Raja Sunda dan Salaka Domas, Curug Nangka juga memiliki potensi tanaman dan pohon herbal serta sumber air bersih yang bisa menjadi wisata edukasi yangmenyenangkan dan atraktif.
Oleh karena itu, ABN yang rencananya dibangun di punggungan sebelahnya, akan menjadi pusat Wisata Edukasi BambuNusantara yang akan menganyam potensi peradaban para karuhun di Tatar Sunda yang selama ini hilang dan terlupakan.




Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten