Dua jenis Bambu dengan diameter Terbesar di Dunia ternyata ada di sini

Kredit Photo : Setiawan

Libur panjang di bulan puasa tahun ini, aku putuskan untuk mengunjungi sahabat Pegiat Bambu yang mengundang untuk datang melihat bambu gombong kuning di daerah Maribaya Bandung Barat. Perpustakaan Bambu Digitalku bertambah lengkap setelah melihat koleksi bambu Pak Setiawan, salah satu member di group WA Komunitas Bambu Nusantara.



 Kredit Photo : Setiawan

Siapa yang mengira, di samping jalanan kecil Langensari Maribaya Desa Sindangwaas yang meliak liuk seperti naga di punggungan bukit Bandung Barat yang berselimut kabut, di lerengnya terdapat koleksi bambu lokal dan interlokal milik Pak Setiawan.

Di Kawasan seluas 1 ha ini, kutemukan fakta yang luar biasa dari bambu yang sudah ditanam sejak tahun 2000 oleh Pak Setiawan. Di bawah rumpun-rumpun bambu inilah keluar mata air-mata air kehidupan.

Dari beberapa wilayah yang punya potensi bambu yang pernah aku singgahi, koleksi bambu Pak Setiawan di Bandung Barat inilah tempat yang paling nyaman untuk belajar lebih detail tentang bambu. Koleksinya mencapai 30 jenis, yaitu :
  1. Cendani
  2. Multipleks
  3. Bambu madu
  4. Bambu payung
  5. Kuning Bali
  6. Hitam
  7. Gombong
  8. Gombong kuning
  9. Ater
  10. Betung
  11. Betung hitam
  12. Bambulako
  13. Bambu papua
  14. Tali
  15. Tamiang
  16. Buda
  17. Haur hejo
  18. Haur kuning
  19. Bambu vietnam
  20. Andong
  21. Bambu flores
  22. Bambu bajawa
  23. Sembilang
  24. Tali kuning
  25. Temen
  26. Bambu papua di air
  27. Bambu ori
  28. Multiplex kuning
  29. Bambu tutul
  30. Bambu wairebo

Bambu Sembilang di sini sama persis dengan Giant Bamboo yang ada di NanCity Thailand, diameternya mencapai sekitar 30 cm dengan ketinggian mencapai 30 m lebih. Bahkan, di tempat ini, ada jenis bambu gombong kuning yang terbesar di dunia dengan diameter mencapai 20 cm.

Berada di antara 30 jenis bambu koleksi Pak Setiawan, lahirlah ide-ide gila tentang bambu nusantara. Berada di antara rerumpunan bambu, membuat jiwaku tenang, damai dan nyaman menghirup oksigen yang melimpah. Bagiku, rumpun bambu adalah penjaga ekosistem kehidupan di bumi. Melestarikan bambu berarti merawat kehidupan dan keseimbangan alam.








Hari ini bertepatan dengan lahirnya Pancasila, rumpun-rumpun bambu yang menjulang tinggi ke angkasa seperti memberi peringatan kepada kita bahwa Indonesia punya Sang Saka Bhuana, Pusaka Alam Semesta, yang harus dijaga untuk kedaulatan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia sesuai dengan Lima Sila yang ada di Pancasila.

Aku percaya, bambu akan selalumemberikan yang terbaik untuk kehidupan di bumi. Melestarikan bambu berarti mewariskan Mata Air untuk anak cucu kita generasi yang akan datang.

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten