Merawat Bambu, Alam jadi Seimbang, Rakyat jadi Berdaya dan Mandiri


Pagi itu, mentari masih belum memancarkan sinarnya. Terhalang oleh kabut yang berlipat menyelimuti Gunung Wangi, lereng sebelah Barat Gunung Ciremai. Hanya sedikit polusi udara, air, tanah dan sampah visual. Sebagian besar adalah bentang alam lereng pegunungan dari mulai jalanan kecil yang mulus, sawah sampai hutan bambu betung. (Baca : Harum Semerbak Wijayakusuma di Gunung Wangi)
Adalah Mang Puloh, satu dari beberapa warga Desa Gunung Wangi yang menggantungkan hidupnya dari merawat bambu. Baginya, bambu adalah pusaka alam semesta yang mampu menjaga keseimbangan alam dan sumber kehidupan. Kesabarannya dalam merawat bambu, menjadikan Mang Puloh di awal tahun 2020 ini sebagai orang yang paling sibuk dalam membuat bilah bambu. Mang Puloh dapat pesanan jutaan bilah bambu untuk dikirim ke luar negeri.
Tahun ini, Desa Gunung Wangi akan berubah menjadi Desa yang Berdaya dan Mandiri dengan bambu betung yang dimilikinya. Tidak hanya itu, potensi alam dan suasana kehidupan desanya pun mempunyai daya tarik tersendiri untuk dijadikan magnet ekowisata.
Di lahan Mang Puloh, tepat di pinggir akses masuk kompleks Makam Mbah Buyut Wijayakusuma Gunung Wangi, akan dibuat Homestay bambu. Wisatawan bisa beristirahat dengan suasana serba bambu dan view pemandangan sawah. Kulinernya menggunakan peralatan serba bambu seperti piring, gelas, sendok, garpu, sumpit dan mangkok. Air minumnya pun berasal dari batang bambu yang disadap satu hari sebelumnya. Selain itu, wisatawan bisa beraktivitas sebagai pegiat bambu untuk membuat bibit, menanam bibit, membuat kerajinan bambu, bersepeda bambu menjelajah hutan atau menjadi petani dan ikut membuat bilah bambu.
Ekosistem inilah yang bisa merawat bambu supaya tercipta keberlanjutannya. Dari sebuah bilah bambu, akan berkembang menjadi Desa Bambu Milenial atau SABUMI. (Video Explore Gunung Wangi)
Dengan SABUMI, bambu jadi terawat. Merawat bambu membuat keseimbangan alam dan rakyat pun menjadi berdaya dan mandiri.

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten