Berburu Bambu di Kota Nyiur Melambai
Salam Baku Dapa
Manado
Kota Manado adalah ibu kota
dari Provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado seringkali disebut sebagai Menado.
Motto Sulawesi Utara adalah Si Tou Timou Tumou Tou, sebuah filsafat hidup
masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi, yang berarti : "Manusia
hidup untuk memanusiakan orang lain".
Ternyata benar, Nusantara ini kaya dengan berbagai
jenis bambu. Salah satu nya di Sulawesi Utara. Sepanjang perjalanan menuju
tempat wisatanya, berjejer rumpun bambu berbagai jenis.
Di sini disebutnya buluh. Di sekitar
patung Yesus, ada buluh tamiang dan ampel hijau di lereng jalananya.
Di sekitar Danau Tondano, ada buluh
unik, satu batang bambunya memiliki dua type daun yang berbeda. Di batang
utamanya daunnya besar, tapi di ranting cabangnya ada daunnya kecil-kecil.
Di sekitar Danau Lindow, yang merupakan
danau dari kawah aktif, dalam satu rumpun, warna batangnya seperti warna baju
tentara, hijau kuning dan coklat.
Di Bukit Berdo'a Mahawu, saya menemukan
buluh yang dikira awalnya leumang kuning Bali, setelah di dekati, ternyata
buluh seperti yang saya lihat di Nan City Thailand. Warnanya kuning cerah
mulus, diameter batangnya mencapai 7 cm, lurus lurus dan daunnya banyak di atas
seperti bambu monopodial yang hidup di negara empat musim.
Beberapa orang yang ahli
taksonomi bambu, jenis bambu tersebut sudah biasa. Batang bambu yang memiliki
dua type daun, bambunya kena sapu setan atau witches broom. Ini karena jamur
Epichloe Bambusifolia, jamur yang bisa buat daunnya tumbuh degenerasi jadi
kecil-kecil bisa menggantung daunnya warna hijau muda. Sedangkan bambu yang ada
di Bukit Berdoa Mahawu, itu merupakan bambu leumang kuning Bali atau
Schizostacyum Brachycladum yang besarnya. Jadi ada dua macam bambu Bali. Tapi
bagi saya, bambu-bambu tersebut tetap punya keunikan dan keeksotikannyasendiri, apalagi baru pertama kali melihatnya.
Comments