Revolusi Sebatang Bambu : Edisi Story Board
1.
LATAR BELAKANG
a. Momentum :
i. Tahun 2008 : Hari Sumpah Pemuda/Hari Kelahiran 32 tahun yang lalu.
ii. Tahun 2012 : Jembatan Indiana Jones Lebak dan Jembatan Dukuh Handap Pandeglang.
i. Tahun 2008 : Hari Sumpah Pemuda/Hari Kelahiran 32 tahun yang lalu.
ii. Tahun 2012 : Jembatan Indiana Jones Lebak dan Jembatan Dukuh Handap Pandeglang.
2. VISI : Menyelamatkan
Peradaban dengan Desain dan Teknologi.
3. MISI
a. Membangun Indonesia
dari Kampung.
b. Tahun 2025 Indonesia menjadi
Negeri Berumpun Bambu.
c. Bambu untuk Kedaulatan
dan Ketahanan Papan, Pangan, Sandang, Energi, Kesehatan dan Lingkungan
Indonesia.
d. Bambu Nusantara untuk
Dunia.
e. Menjaga dan Mencetak
banyak Mata Air di Seluruh Nusantara dengan Bambu.
4. Aksi
a. Tahun 2008 mulai
dibangun #TaBuVillage (Tapak Bumi Village) dan akhir tahunnya dilaunching konsep Eco
Village, dibangun lewat mimpi utk menyelamatkan peradaban dengan desain dan
teknologi, dimulai dari#kampung. #TaBuVillage ini dikembangkan dengan konsep #EcoVillage energy-economics-environment-education (4e), energy nya menggunakan
solar cell dan kincir angin. Economics nya berlandaskan ekonomi bagi hasil,
environment nya disesuaikan dengan kearifan lokal, education nya diterapkan
dengan model tabungan hijau. Lokasinya di kawasan empang pesisir Teluk Banten
dekat dengan pelabuhan Karangantu, luas 4 ha yang merupakan peninggalan orang
tua dengan bandeng sebagai komoditi utama.
b. Tahun 2008 membuat blog www.indonesianvillage.com sebagai media informasi tentang #kampung yang bisa diakses oleh siapapun orang yang peduli. Selain blog,
sosial media pun dioptimalkan dengan membuat group #ecovillage dan mailist
indonesianvillage, dan kepak sayap burung bangau pun sampai di dunia maya.
c. Tahun 2009 #TaBuVillage
mulai menjalankn program-program, sosialisasi, diskusi, menerima kunjungan dari
berbagai instansi, lembaga dan asosiasi profesi.
d. Tahun 2010 mulai
membangun network dan wadah yang punya legal standing yaitu dengan dibentuknya
Banten Creative Community (BCC) sebuah komunitas Independen yang ingin
membangkitkan kembali kejayaan Banten dengan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
sesuai dengan kearifan lokal yang berbasic teknologi informasi.
e. Tahun 2011 konsep
#ecovillage sudah mulai menginspirasi instansi/lembaga/universitas dalam rangka
antisipasi terhadap dampak perubahan iklim. Berbagai undangan seminar, talkshow
dan festival, liputan media cetak dan elektronik, penghargaan dan penelitian
dilakukan di #TaBuVillage. Akhir tahun 2011 #TaBuVillage mengalami musibah
angin kencang di pesisir Teluk Banten, menara pandang, dua unit rumah apung dan
gazebo roboh, kincir angin patah bladenya, gubug serba guna dan gubug penerima
hancur atapnya. Sempat putus asa juga melihatnya, namun semangat itu bangkit
kembali mengingat apa yang sudah dilakukan selama 3 tahun, sarana prasarana
boleh hancur, namun dokumentasinya masih tersimpan sangat baik. Sambil mencari
dana untuk membangun kembali #TaBuVillage, saya coba memperluas network dengan
aktif mengikuti kegiatan yang diadakan oleh komunitas lain.
f. Tahun 2012 merupakan
tahun yang sangat penting dalam transformasi konsep #ecovillage, dijanjikan
funding oleh tim teknis kementerian keuangan bidang perubahan iklim, diumumkan
dengan bangganya di depan audiens seminar universitas gunadharma tentang perubahan
iklim, namun sampai sekarang tidak ada follow upnya. Sempat frustasi juga
karena sebesar lembaga kementerian hanya bisa memberikn harapan setinggi
langit, namun lagi-lagi Allah menunjukkan jalannya. #TaBuVillage kedatangan tim
peneliti dari puskim bandung dan mereka tertarik dengan konsep #ecovillage yang
sudah dijalankan, oleh karena itu mereka menginginkan #TaBuVillage Menjadi
tempat kunjungan para peserta seminar internasional mengenai Eco Settlement
yang diadakan oleh kementerian PU bulan November nanti. Senang bercampur
was-was, ini adalah event skala internasional dimana para ahli-ahli mengenai
permukiman ramah lingkungan akan datang, was-was karena waktunya sangat mepet
sekali bulan November sedangkan #TaBuVillage kondisinya sangat memprihatinkan
dan butuh dana yang cukup besar untuk membangun kembali. Terkadang, dalam
keadaan tertekan dan terpepet, ide-ide gila itu muncul dan Allah pun
mempertemukan saya dengan seorang ahli #bambu pada saat survey untuk
pembuatan jembatan bambu di kabupaten Lebak. Sepanjang jalan beliau bercerita
tentang #bambu yang tidak berkembang baik di Indonesia, namun di luar negeri
#bambu merupakan simbol kemapanan dan merupakan emas hijau. Di sinilah ide
workshop #bambu itu tercetus dengan tema rekonstruksi Tapak Bumi Village.
Sosial media ini sangat membantu saya membangun network dengan para ahli-ahli
#bambu nusantara untuk mewujudkan workshop ini, dalam waktu singkat rencana itu
terwujud yang dihadiri oleh Prof. Elizabeth yang kami sebut sebagai Bunda
#bambu Indonesia, Pakde Heru Markeso dan Pak Pon ahli konstruksi #bambu, Pak
Purwito peneliti #bambu dari Puskim Bandung, Pak Zulmahdi ahli laminasi #bambu,
Pak Yoyo dan Pak Edhi ahli cultur jaringan, @mastok_setyanto dari Bengkel Hijau
yang punya kantong doraemon dan orang segala tau serta @alvinyudistira pegiat
dan pemerhati #bambu yang masih enerjik dan bersemangat dalam menghubungkan dan
mengumpulkan ahli-ahli bambu Nusantara.
Dampak dari workshop #bambu ini sangat besar sekali, kami seakan menemukan suatu momentum untuk membangun Indonesia dengan #bambu. Teringat dulu para leluhur kita berjuang hidup dengan #bambu untuk pertanian, perkebunan, melaut, bahkan para pahlawan kita berjuang dengan #bambu runcing melawan penjajah. Setelah workshop #bambu, saya lebih percaya diri dalam mengembangkan konsep #ecovillage. Saya diundang di panggung inovasi Indonesia yang merupakan kegiatan dari Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I4), diwawancarai oleh RRI tentang konsep membangun Indonesia melalui #kampung, ditawari lahan 185 ha untuk budidaya #bambu, diminta mengisi booth dan seminar serta workshop bambu pada Pekan Produksi Kreatif Indonesia 2012 dan ada NGO asing yang mau menjadi funding untuk #TaBuVillage, namun untuk yang asing-asing ini saya pending dulu karena saya yakin masih banyak lembaga dalam negeri yang mau menjadi funding, hanya saat ini belum waktunya saja, dan ternyata do’a itu terkabul, sebuah organisasi besar Indonesia tertarik dengan konsep #ecovillage yang sekarang sedang dimulai pemberdayaan masyarakatnya, kalo #TaBuVillage itu di utara maka akan ada #ecovillage di daerah selatan.
Dampak dari workshop #bambu ini sangat besar sekali, kami seakan menemukan suatu momentum untuk membangun Indonesia dengan #bambu. Teringat dulu para leluhur kita berjuang hidup dengan #bambu untuk pertanian, perkebunan, melaut, bahkan para pahlawan kita berjuang dengan #bambu runcing melawan penjajah. Setelah workshop #bambu, saya lebih percaya diri dalam mengembangkan konsep #ecovillage. Saya diundang di panggung inovasi Indonesia yang merupakan kegiatan dari Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I4), diwawancarai oleh RRI tentang konsep membangun Indonesia melalui #kampung, ditawari lahan 185 ha untuk budidaya #bambu, diminta mengisi booth dan seminar serta workshop bambu pada Pekan Produksi Kreatif Indonesia 2012 dan ada NGO asing yang mau menjadi funding untuk #TaBuVillage, namun untuk yang asing-asing ini saya pending dulu karena saya yakin masih banyak lembaga dalam negeri yang mau menjadi funding, hanya saat ini belum waktunya saja, dan ternyata do’a itu terkabul, sebuah organisasi besar Indonesia tertarik dengan konsep #ecovillage yang sekarang sedang dimulai pemberdayaan masyarakatnya, kalo #TaBuVillage itu di utara maka akan ada #ecovillage di daerah selatan.
Baru 10% program pemberdayaan masyarakat berjalan, kami dihantam
kejadian yang merusak hubungan kami dengan ormas tersebut, sehingga akhirnya
ormas tersebut menarik diri. Cobaan itu sepertinya tak pernah berhenti menjegal
langkah-langkah kami untuk membangun kampung. Tidak hanya kami, tapi masyarakat
kampung yang sedang diberdayakan menjadi putus asa kembali. Perlahan namun
pasti, target minimal kami menyediakan akses air bersih, MCK dan Musholla
akhirnya bisa diwujudkan juga.
Akhir tahun 2012 kami mulai membibitkan bambu, mulai merekonstruksi #TabuVillage dengan cara yang benar. Tanggal 26 November 2012, dideklarasikanlah Persaudaraan Pecinta Bambu Indonesia di Saung Udjo Bandung, dan tanggal itu dijadikan sebagai Hari Bambu Nasional yang didukung oleh 17 lembaga kementerian Kabinet Indonesia Bersatu II.
Akhir tahun 2012 kami mulai membibitkan bambu, mulai merekonstruksi #TabuVillage dengan cara yang benar. Tanggal 26 November 2012, dideklarasikanlah Persaudaraan Pecinta Bambu Indonesia di Saung Udjo Bandung, dan tanggal itu dijadikan sebagai Hari Bambu Nasional yang didukung oleh 17 lembaga kementerian Kabinet Indonesia Bersatu II.
g. Tahun 2013 kami mulai
membangun sarana dan prasarana dengan bambu, menanam bambu sesuai dengan visi
misi sampai tahun 2025 tertanam bambu di lahan seluas 32.000 ha di Provinsi
Banten. Sosialisasi terus kami lakukan dengan cara mengikuti event-event atau
pameran, juga dengan mengadakan wisata edukasi bambu nusantara yang di dalamnya
ada kegiatan workshop, penanaman bambu dan pendataan bambu.
Menjelang akhir tahun 2013, bersama-sama dengan Perhimpunan Penjelajah Alam Jamadagni – Bandung, mendeklarasikan “Gerakan Bambu Tatar Sunda” di Tapak Bumi Village Serang Banten.
Menjelang akhir tahun 2013, bersama-sama dengan Perhimpunan Penjelajah Alam Jamadagni – Bandung, mendeklarasikan “Gerakan Bambu Tatar Sunda” di Tapak Bumi Village Serang Banten.
h. Tahun 2014 membuat
Revolusi Sebatang Bambu di Kota Tangerang Selatan, menanam ribuan bibit bambu
di rawa dongkal, situ 7 muara, bantaran kali jelitreng, jalur hijau jalan raya
puspiptek, jalur pipa gas pamulang dan jalur hijau tol BSD bersama IAI Banten,
HMB Jakarta, OKP Ganespa dan Pemkot Tangsel. Di tahun 2014 juga, kami mendapat
proyek untuk membangun tempat pengelolaan sampah di perumahan Grand Bekasi
dengan konstruksi bambu dan jembatan bambu di kampong Bedeng Padarincang Serang.
Di akhir tahun 2014, terjadi regenerasi Banten Creative Community (BCC) dengan
Usep Mujani mantan ketua HMB Jakarta menjadi Presiden BCC.
i. Tahun 2015 membuat
model Rumah Bambu Nusantara dan membentuk perusahaan profit dengan nama PT.
Gemma Bambu Nusantara.
j. Tahun 2015 kami
menggerakkan Revolusi Sebatang Bambu di Pandeglang dan Lebak. Membuka Akademi
Bambu Nusantara di Kota Serang yang telah menghasilkan para pegiat bambu yang
handal dalam melestarikan dan memanfaatkan bambu. Dan dipertengahan tahun ini,
mulai dibangun Akademi Bambu Nusantara dan Pasar Ekonomi Kreatif di Kota
Tangerang Selatan sebagai buah Revolusi Sebatang Bambu setahun yang lalu.
Akhirnya, tanggal 25 Juni 2015, kami diundang di The 10th World Bamboo Congress
Damyang Korea Selatan tanggal 17-30 Sept. Di sana akan kami kabarkan Revolusi
Sebatang Bambu di Nusantara yang sudah kami lakukan selama 3 tahun.
5. HASIL
a. Konsep Eco Village
b. Bibit Bambu dengan
branding bambuNUSA
c. Kebun Bambu
d. Rumah Bambu Nusantara
e. Sepeda Bambu dengan
branding bungs
f. Konstruksi Bambu
g. Instalasi Bambu
h. Kerajinan Bambu
i. Konsep Akademi Bambu
Nusantara
j. Konsep Pasar Ekonomi
Kreatif
k. Konsep Tabungan Emas
Hijau
6. IMPIAN SELANJUTNYA
a. Membangun Industri
Bambu
b. Membangun Kampung Bambu
Nusantara
c. Mengembangkan Akademi
Bambu Nusantara
d. Membangun Taman Bambu
Nusantara
e. Membangun Hutan Bambu
Nusantara
Tidak ada usaha yang
sia-sia, tujuh tahun berjuang membangun #kampung, tiga tahun focus di bambu,
ribuan bibit yang sudah dihasilkan, hektaran lahan yang sudah di tanam, ribuan
batang yang sudah dimanfaatkan dan puluhan karya yang telah dihasilkan. Dicap
orang gila, ditolak, diremehkan, dijanjikan, semuanya merupakan energi utk
tetap semangat membangun Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat #kampung
dengan bambu!!!, tahun depan mimpi kami adalah membangun Industri dan
mengembangkan Akademi Bambu Nusantara untuk kedaulatan papan, pangan, sandang,
energy, kesehatan dan lingkungan Indonesia yang lebih cepat! BAMBU NUSANTARA
UNTUK DUNIA!!!! dan di #kampung kita jaya!
https://www.youtube.com/channel/UCnif-azGVIuo_xOYHUgtbAA
Comments