Revolusi Sebatang Bambu : Edisi Nge Bambu Yukkkk!
Bambu digadang-gadang sebagai
material penting dalam beragam visi tentang masa depan yang lestari. Ia
dianggap penting tidak hanya karena dimensi ekologisnya (sebut saja,
kemampuannya dalam menyerap karbon dioksida dan melepas oksigen 35% lebih
tinggi dari pada tanaman lain serta akarnya yang sangat baik dalam menyimpan
air dan menahan erosi) namun juga karena dimensi sosial-kultural-historis yang
dimilikinya, seperti yang banyak ditemukan di berbagai tempat di nusantara:
bambu yang banyak dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik
sendiri maupun bersama-sama, yang karenanya dirawat dan dijaga bersama-sama
sebagai harta dan sumber daya milik bersama (komunal). Bambu sebagai ekspresi
dari kolektivitas.
Dengan beragam guna serta beragam
inovasi juga eksplorasi material bambu, sayangnya bambu masih harus berhadapan
di satu sisi dengan stigma bambu sebagai material jadul, murahan, serta simbol
kemelaratan dan di sisi lain dengan romantisme: dengan pengetahuan yang teramat
minim akan bambu, bambu kemudian dieksploitasi karena ia semata dianggap unik
serta eksotik.
Sebagai rangkaian perayaan
kemerdekaan RI ke-72 serta bagian dari program RWGAUL di RW08 Camar-Pinguin
Bintaro Jaya, kami mengundang segenap muda-mudi untuk mengenal lebih dekat
bambu , mulai dari asal-usul hingga kemungkinan-kemungkinan inovasinya pada
lokakarya:
*ngeBAMBU yuk!*
*Sabtu, 5 Agustus 2017*, Pukul
*09.00-16.00 WIB*
di *studio AWD & LabTanya*,
_Jalan Camar III AH 10 sektor 3
Bintaro Jaya, Pondok Betung, Tangerang Selatan_
Lokakarya yang diselenggarakan
bersama oleh komunitas CaPing Tanpa Sampah (CTS) dan LabTanya, yang juga
mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan serta HERO Group
ini, akan diselenggarakan dalam 2 (dua) sesi yakni:
*a. Pengantar: Seluk Beluk
Bambu*, yang akan dibawakan oleh Bapak *Mukoddas Syuhada* (Plt. Ka Dinas
Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan). Pada kesempatan ini Bapak Mukoddas
Syuhada juga akan perkenalkan ajak peserta mengenal aplikasi daring untuk
pemetaan lingkungan yang dimiliki oleh Kota Tangerang Selatan.
*b. Praktik: Eksplorasi Teknik
Detail Sambungan Bambu*, yang akan difasilitasi oleh *Kamil Muhammad*, praktisi
arsitek dari *Arsitektur Swadaya Fasilitasi Indonesia (ASF-ID)*. Pada
kesempatan ini Kamil akan mengantar dan ajak peserta mengenal lebih jauh
tentang karakteristik bambu sebagai material konstruksi, merancang beberapa
detail struktur-sambungan, membuat maket studi, hingga melakukan praktik
konstruksi dalam skala 1:1.
Biaya kontribusi dari peserta
lokakarya, untuk umum sebesar Rp. 75 ribu per orang, sedangkan untuk warga RW08
Camar-Pinguin sebesar Rp. 25 ribu per orang. Biaya ini sudah termasuk material
untuk praktik lokakarya, makan siang, cemilan serta minuman.
Yuk daftarkan diri segera ke:
*Arista – 021737 3388 atau 0895 3398
46052*. Untuk kelancaran persiapan acara, *pendaftaran akan ditutup pada hari
Jumat, 4 Agustus 2017.*
Jika bambu di masa lampau, lekat kita
kenal sebagai material simbol perjuangan mengusir penjajah dan merebut
kemerdekaan, bagaimana jika kini, lewat bambu kita memroduksi pengetahuan serta
kultur masa depan yang berkeadilan dan lestari?
Hingga saat berhadapan dengan
pertanyaan ‘ #SeberapaMerdeka kita’, semoga kita mampu jawab dengan percaya
diri: “Seutuh-utuhnya!”
https://www.youtube.com/playlist?list=PLrOL3iBm5pVLR3-H-Wk9eBmV6rhYuyJ94
Comments