Ide Gilaku : Edisi Tahun 2019, Tangsel akan menjadi Pusat Bambu Dunia

Semua Mimpi itu ada di Damyang
Damyang, hanyalah sebuah provinsi kecil seperti kota di Indonesia untuk luas wilayah, sekitar 4 Jam ke arah Selatan Seoul jika naik bus. Tapi, siapa yang akan menyangka kalau Provinsi Damyang memiliki konsep pelestarian dan pemanfaatan bambu yang sangat lengkap sehingga menjadi daya tarik wisata eco friendly dunia. Oleh karena itu, tidak salah World Bamboo Organization (WBO) memilih Damyang menjadi tuan rumah World Bamboo Congress (WBC) yang ke 10.
Kota-Kota di Indonesia harus banyak belajar ke Damyang. Belajar tentang pertanian, irigasi dan mengelola wisata ramah lingkungan, sehingga di satu sisi modernisasi pembangunan berjalan, tapi di sisi lain, keseimbangan lingkungan tercapai.
Setelah WBC ditutup tanggal 22 September, kegiatan selanjutnya adalah tour mengunjungi World Bamboo Expo. Tempatnya adalah sebuah kawasan publik yang bisa digunakan untuk menyelenggarakan pameran, terletak di lahan terbuka pinggir sungai yang tertata dengan sangat baik. Masuk dari gerbang timur, melihat-lihat booth dan penataannya, memotret elemen landscape, sculpture dan street furniture khusus bambu.
Puas dengan itu semua, giliran ruang pamer yang di 'potret' booth per booth. Luar biasa sekali bambu ini, bisa dijadikan berbagai macam produk, dari mulai yang tradisional dan sederhana seperti alat pertanian, alat rumah tangga, kerajinan sampai dengan teknologi canggih seperti tenda rangka bambu, bahan tekstil, strand woven bamboo, bambu laminasi. Makanan dan minuman pun beragam seperti bamboo beer produk mexico, wiski bambu korea, air bambu, minyak angin, teh bambu, kopi bambu, minyak bambu, makanan ringan dari bambu, bamboo salt dan lain-lain.
Di area international bamboo fair, selain instalasi bambu, juga dipamerkan jenis bambu yang ada di Korea dan Damyang, rumah bambu, alat-alat musik dari bambu, mainan anak dari bambu, kerajinan bambu khas Korea, sabun, shampoo, jenis-jenis anyaman, proses pembuatan arang bambu dan manfaatnya, proses pembuatan kopi, teh dan bamboo salt.
Esoknya, diajak tour ke Museum Bambu. Ini juga yang membuat saya kagum, ternyata Damyang sudah memiliki museum bambu yang baik sekali. Di museum ini dipamerkan sejarah kehidupan masyarakat tradisional Korea yang sangat erat kaitannya dengan bambu dan bagaimana dukungan pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan budaya bambu di Korea. Semuanya tertata dengan sangat baik yang didukung dengan teknologi canggih yang mereka kuasai. Selesai dari museum, makan siang disebuah tempat dengan nuansa pertanian dan perdesaan. Melewati proyek bendungan, danau dan naik ke bukit. Kemudian mengunjungi hutan bambu yang tidak begitu luas dan hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk berkeliling menikmati udara segar.
Berakhir sudah rangkaian kegiatan Kongres Bambu Dunia, namun kami masih tetap bertahan sampai tanggal 30 September di Damyang karena esoknya harus menyiapkan Booth di DBF untuk memamerkan apa yang sudah kami lakukan dengan bambu di Indonesia. Terima kasih buat semuanya, Mimpi tentang Bambu itu ada di Damyang.
Selamat tinggal Damyang!
Nan Neol Saranghae Jeosonghabnida
Terinspirasi dengan Kota Damyang Korsel pada saat mengikuti World Bamboo Congress (WBC), maka kami bertekad untuk menjadikan Kota Tangsel menjadi Pusat Bambu Dunia tahun 2019. Dan inilah salah satu aksi nyata untuk mewujudkannya memanfaatkan momentum Global Innovation Forum tanggal 20-23 September 2016 di Kota Tangsel yang akan dihadiri 98 Walikota Dunia yang tergabung dalam World Technopolis Association (WTA).
















https://www.youtube.com/channel/UCnif-azGVIuo_xOYHUgtbAA

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Legenda Desa Gunung Malang

Tanah-Tanah Strategis di Kota Serang