Revolusi Sebatang Bambu : Edisi Perjalanan tanpa Batas untuk Menyelamatkan Peradaban
dAs albantani adalah nama dunia
maya seorang anak kampung yang mencari kehidupan sebagai anak kost selama 11
tahun di Kota Bandung. Nama aslinya Mukoddas Syuhada, lahir di Serang tanggal
28 Oktober 1976. Masa pendidikannya sejak SMP sampai kuliah dihabiskan di Kota
Bandung. Setelah lulus Sarjana Teknik Arsitektur ITB Tahun 2001 langsung
bekerja di konsultan kecil di Jakarta tempat magangnya sewaktu kuliah, dan
akhirnya pada tahun yang sama memutuskan
untuk kembali ke Serang menjadi abdi dalam (baca : PNS) Provinsi Banten
dan saat ini menjabat sebagai Sekertaris Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman
Kota Tangerang Selatan. Sejak sekolah sudah aktif pada kegiatan yang menantang
seperti pramuka, penjelajah alam dan aktivis underground Gerakan Mahasiswa Indonesia untuk Perubahan (GMIP) ITB
tahun 1998 yang memelopori tumbangnya rezim Orde Baru. Sejak tahun 2008 mulai
mewujudkan impiannya untuk menyelamatkan peradaban dengan desain dan teknologi
yaitu dengan menjadi Pejuang Eco Village
dan membangun kampung ramah lingkungan (founder)
Tapak Bumi Village di tambak
peninggalan orang tuanya di daerah pesisir teluk Banten, Karangantu, Kota
Serang. Selain menjadi Pejuang Eco
Village, Mukoddas Syuhada alias Kodas, Mumu, atau Alban, aktif di dunia
arsitektur dan meraih sertifikat sebagai Arsitek Madya tahun 2007 melalui
karya-karya desainnya yang ramah lingkungan serta menjadi salah satu penggagas
Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Cabang Banten dan saat ini menjadi Ketua IAI
Banten. Awal tahun 2010, meraih gelar Master Tehnik (MT) dari Magister Teknik
Sipil UPH dan bermimpi lagi menjadi bagian dari sejarah peradaban Banten dengan
memberikan ide masalah penataan bangunan dan lingkungan di Banten. Karena
kecintaannya terhadap lingkungan dan dampak dari pemanasan global, maka di
tahun 2010 juga, bersama-sama dengan alumni dari ITB menggagas komunitas energi
terbarukan dengan membentuk organisasi Implementing
Renewable Energy Society (IMPRES) yang menargetkan 20% kebutuhan energi
terbarukan nasional disuplai dari IMPRES. Tahun 2011 ini membentuk LSM Banten Creative Community (BCC) yang merupakan
komunitas orang-orang kreatif untuk menjaga dan melestarikan peradaban di
Banten. Tahun 2012 mengadakan Workshop Bambu di Kota Tangsel dan berhasil
mengumpulkan para pegiat bambu untuk memperkuat Komunitas Bambu Nusantara.
Tahun 2013 sampai sekarang terus menggelorakan Revolusi Sebatang Bambu untuk
mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Papan, Pangan, Sandang, Pertahanan,
Keamanan, Pendidikan, Kesehatan, Energi dan Lingkungan. Untuk komunikasi bisa
menghubungi nomor hp/wa : 0811139994- wa : 085646000339, hp. 0817139994 email :
dasalbantani@yahoo.com, id ym :
dasalbantani@yahoo.com, id google talk : belati@gmail.com, id
facebook facebook.com/dAsalbantani, follow
twitter @dAsalbantani, IG :
bambunusa, blog : www.dasalbantani.blogspot.com, www.bambunusa.com, dan www.indonesianvillage.com.
1.
LATAR
BELAKANG
a.
Momentum
:
i.
Tahun
2008 : Hari Sumpah Pemuda/Hari Kelahiran 32 tahun yang lalu.
ii.
Tahun
2012 : Jembatan Indiana Jones Lebak dan Jembatan Dukuh Handap Pandeglang.
2.
VISI
: Menyelamatkan Peradaban dengan Desain dan Teknologi.
3.
MISI
a.
Membangun
Indonesia dari Kampung.
b.
Membangun
Akademi Bambu Nusantara di seluruh wilayah Indonesia.
c.
Tahun
2025 Indonesia menjadi Negeri Berumpun Bambu.
d.
Bambu
untuk Kedaulatan dan Ketahanan Papan, Pangan, Sandang, Pertahanan, Keamanan,
Energi, Kesehatan dan Lingkungan Indonesia.
e.
Bambu
Nusantara untuk Dunia.
f.
Menjaga
dan Mencetak banyak Mata Air di Seluruh Nusantara dengan Bambu.
4.
Aksi
a.
Tahun
2008 mulai dibangun #TaBuVillage (Tapak Bumi Village) dan
akhir tahunnya dilaunching konsep Eco Village, dibangun lewat mimpi utk
menyelamatkan peradaban dengan desain dan teknologi, dimulai dari#kampung. #TaBuVillage ini dikembangkan dengan
konsep #EcoVillage energy-economics-environment-education
(4e), energy nya menggunakan solar cell dan kincir angin. Economics nya
berlandaskan ekonomi bagi hasil, environment nya disesuaikan dengan kearifan lokal,
education nya diterapkan dengan model tabungan hijau. Lokasinya di kawasan
empang pesisir Teluk Banten dekat dengan pelabuhan Karangantu, luas 4 ha yang
merupakan peninggalan orang tua dengan bandeng sebagai komoditi utama.
Tahun
2008 membuat blog www.indonesianvillage.com sebagai media informasi
tentang #kampung yang bisa diakses oleh
siapapun orang yang peduli. Selain blog, sosial media pun dioptimalkan
dengan membuat group #ecovillage dan mailist
indonesianvillage, dan kepak sayap burung bangau pun sampai di dunia maya.
b.
Tahun
2009 #TaBuVillage mulai menjalankn
program-program, sosialisasi, diskusi, menerima kunjungan dari berbagai
instansi, lembaga dan asosiasi profesi.
c.
Tahun
2010 mulai membangun network dan wadah yang punya legal standing yaitu dengan
dibentuknya Banten Creative Community (BCC) sebuah komunitas Independen
yang ingin membangkitkan kembali kejayaan Banten dengan kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan sesuai dengan kearifan lokal yang berbasic teknologi informasi.
d.
Tahun
2011 konsep #ecovillage sudah mulai menginspirasi
instansi/lembaga/universitas dalam rangka antisipasi terhadap dampak perubahan
iklim. Berbagai undangan seminar, talkshow dan festival, liputan media
cetak dan elektronik, penghargaan dan penelitian dilakukan di #TaBuVillage. Akhir tahun 2011 #TaBuVillage mengalami musibah angin
kencang di pesisir Teluk Banten, menara pandang, dua unit rumah apung dan
gazebo roboh, kincir angin patah bladenya, gubug serba guna dan gubug penerima
hancur atapnya. Sempat putus asa juga melihatnya, namun semangat itu bangkit
kembali mengingat apa yang sudah dilakukan selama 3 tahun, sarana prasarana
boleh hancur, namun dokumentasinya masih tersimpan sangat baik. Sambil mencari
dana untuk membangun kembali #TaBuVillage, saya coba memperluas network
dengan aktif mengikuti kegiatan yang diadakan oleh komunitas lain.
e.
Tahun
2012 merupakan tahun yang sangat penting dalam transformasi konsep #ecovillage, dijanjikan funding oleh tim
teknis kementerian keuangan bidang perubahan iklim, diumumkan dengan bangganya
di depan audiens seminar universitas gunadharma tentang perubahan iklim, namun
sampai sekarang tidak ada follow upnya. Sempat frustasi juga karena
sebesar lembaga kementerian hanya bisa memberikn harapan setinggi langit, namun
lagi-lagi Allah menunjukkan jalannya. #TaBuVillage kedatangan tim peneliti
dari puskim bandung dan mereka tertarik dengan konsep #ecovillage yang sudah dijalankan, oleh
karena itu mereka menginginkan #TaBuVillage Menjadi tempat kunjungan
para peserta seminar internasional mengenai Eco Settlement yang diadakan oleh
kementerian PU bulan November nanti. Senang bercampur was-was, ini adalah
event skala internasional dimana para ahli-ahli mengenai permukiman ramah
lingkungan akan datang, was-was karena waktunya sangat mepet sekali bulan
November sedangkan #TaBuVillage kondisinya sangat
memprihatinkan dan butuh dana yang cukup besar untuk membangun
kembali. Terkadang, dalam keadaan tertekan dan terpepet, ide-ide gila itu
muncul dan Allah pun mempertemukan saya dengan seorang ahli #bambu pada saat survey untuk
pembuatan jembatan bambu di kabupaten Lebak. Sepanjang jalan beliau bercerita
tentang #bambu yang tidak berkembang baik
di Indonesia, namun di luar negeri #bambu merupakan simbol kemapanan
dan merupakan emas hijau. Di sinilah ide workshop #bambu itu tercetus dengan tema
rekonstruksi Tapak Bumi Village. Sosial media ini sangat membantu saya
membangun network dengan para ahli-ahli #bambu nusantara untuk mewujudkan
workshop ini, dalam waktu singkat rencana itu terwujud yang dihadiri oleh Prof.
Elizabeth yang kami sebut sebagai Bunda #bambu Indonesia, Pakde Heru
Markeso dan Pak Pon ahli konstruksi #bambu, Pak Purwito peneliti #bambu dari Puskim Bandung, Pak
Zulmahdi ahli laminasi #bambu, Pak Yoyo dan Pak Edhi ahli
cultur jaringan, @mastok_setyanto dari Bengkel Hijau
yang punya kantong doraemon dan orang segala tau serta @alvinyudistira pegiat dan pemerhati #bambu yang masih enerjik dan
bersemangat dalam menghubungkan dan mengumpulkan ahli-ahli bambu Nusantara.
Dampak
dari workshop #bambu ini sangat besar sekali,
kami seakan menemukan suatu momentum untuk membangun Indonesia dengan #bambu. Teringat dulu para leluhur
kita berjuang hidup dengan #bambu untuk pertanian,
perkebunan, melaut, bahkan para pahlawan kita berjuang dengan #bambu runcing melawan
penjajah. Setelah workshop #bambu, saya lebih percaya diri dalam
mengembangkan konsep #ecovillage. Saya diundang di panggung
inovasi Indonesia yang merupakan kegiatan dari Ikatan Ilmuwan
Internasional Indonesia (I4), diwawancarai oleh RRI tentang konsep membangun
Indonesia melalui #kampung, ditawari lahan 185 ha untuk
budidaya #bambu, diminta mengisi booth dan
seminar serta workshop bambu pada Pekan Produksi Kreatif Indonesia
2012 dan ada NGO asing yang mau menjadi funding untuk #TaBuVillage, namun untuk yang asing-asing
ini saya pending dulu karena saya yakin masih banyak lembaga dalam negeri yang
mau menjadi funding, hanya saat ini belum waktunya saja, dan ternyata do’a itu
terkabul, sebuah organisasi besar Indonesia tertarik dengan konsep #ecovillage yang sekarang sedang
dimulai pemberdayaan masyarakatnya, kalo #TaBuVillage itu di utara maka akan
ada #ecovillage di daerah selatan.
Baru
10% program pemberdayaan masyarakat berjalan, kami dihantam kejadian yang
merusak hubungan kami dengan ormas tersebut, sehingga akhirnya ormas tersebut
menarik diri. Cobaan itu sepertinya tak pernah berhenti menjegal
langkah-langkah kami untuk membangun kampung. Tidak hanya kami, tapi masyarakat
kampung yang sedang diberdayakan menjadi putus asa kembali. Perlahan namun
pasti, target minimal kami menyediakan akses air bersih, MCK dan Musholla
akhirnya bisa diwujudkan juga.
Akhir
tahun 2012 kami mulai membibitkan bambu, mulai merekonstruksi #TabuVillage
dengan cara yang benar. Tanggal 26 November 2012, dideklarasikanlah
Persaudaraan Pecinta Bambu Indonesia di Saung Udjo Bandung, dan tanggal itu
dijadikan sebagai Hari Bambu Nasional yang didukung oleh 17 lembaga kementerian
Kabinet Indonesia Bersatu II.
f.
Tahun
2013 diberi kewenangan penuh untuk menata Kota Tangerang Selatan.
g.
Tahun
2013 kami mulai membangun sarana dan prasarana dengan bambu, menanam bambu
sesuai dengan visi misi sampai tahun 2025 tertanam bambu di lahan seluas 32.000
ha di Provinsi Banten. Sosialisasi terus kami lakukan dengan cara mengikuti
event-event atau pameran, juga dengan mengadakan wisata edukasi bambu nusantara
yang di dalamnya ada kegiatan workshop, penanaman bambu dan pendataan bambu.
Menjelang
akhir tahun 2013, bersama-sama dengan Perhimpunan Penjelajah Alam Jamadagni –
Bandung, mendeklarasikan “Gerakan Bambu Tatar Sunda” di Tapak Bumi Village
Serang Banten.
h.
Tahun
2014 membuat Revolusi Sebatang Bambu di Kota Tangerang Selatan, menanam ribuan
bibit bambu di rawa dongkal, situ 7 muara, bantaran kali jelitreng, jalur hijau
jalan raya puspiptek, jalur pipa gas pamulang dan jalur hijau tol BSD bersama
IAI Banten, HMB Jakarta, OKP Ganespa dan Pemkot Tangsel. Di tahun 2014 juga,
kami mendapat proyek untuk membangun tempat pengelolaan sampah di perumahan
Grand Bekasi dengan konstruksi bambu dan jembatan bambu di kampung Bedeng
Padarincang Serang. Selain itu, kami ikut mendukung kampanye dan pesta rakyat
menyambut Jokowi di Monas dengan sepeda bambu dan pembuatan kapal bambu serta
ikut rembug pembentukan Badan Ekonomi Kreatif. Di akhir tahun 2014, terjadi
regenerasi Banten Creative Community (BCC) dengan Usep Mujani mantan ketua HMB
Jakarta menjadi Presiden BCC.
i.
Tahun
2015 membuat model Rumah Bambu Nusantara, Saung Ngaji, Toilet Bambu, Musholla
Bambu, Perpustakaan Pohon dan membentuk lembaga dengan nama Gemma Bambu
Nusantara.
Tahun
2015 kami menggerakkan Revolusi Sebatang Bambu di Pandeglang dan Lebak. Membuka
Akademi Bambu Nusantara di Kota Serang yang telah menghasilkan para pegiat
bambu yang handal dalam melestarikan dan memanfaatkan bambu. Dan dipertengahan
tahun ini, mulai dibangun Akademi Bambu Nusantara dan Pasar Ekonomi Kreatif di
Kota Tangerang Selatan sebagai buah Revolusi Sebatang Bambu setahun yang lalu.
Akhirnya, tanggal 25 Juni 2015, kami diundang di The 10th World
Bamboo Congress Damyang Korea Selatan tanggal 17-30 September 2015. Tanggal 20
November di undang sebagai pembicara The First International Bamboo Conference
Cum Workshop di Manipur Imphal India. Di sana kami kabarkan Revolusi Sebatang
Bambu di Nusantara yang sudah dilakukan selama 3 tahun.
j.
Tahun
2016 Mengadakan Workshop tentang Bambu untuk bersaing dengan Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) dan membentuk Tim Kreatif untuk mendukung Tangsel Global Innovation
Forum (TGIF) – World Technopolis Association (WTA) bulan September 2016. Konsep
Akademi Bambu Nusantara mulai di duplikasi di tempat lain seperti di Bali
(underconstruction), Bogor (underconstruction), Labuan Bajo dan Kupang NTT
(proses desain).
k.
Menyusun
Draft Rencana Strategis untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan tahun
2016-2021.
l.
Menerima
penghargaan Ganesa Widya Jasautama, Penghargaan
tertinggi ITB yang diberikan kepada pihak-pihak (baik institusi maupun
individu) yang telah menunjukkan jasa dan/atau prestasi yang menonjol dalam
melaksanakan kegiatan pengembangan IPTEKS di tingkat Internasional, nasional
dan atau ITB.
m.
Ikut
mensosialisasikan bambu nusantara di dunia melalui event Tangsel Global
Innovation Forum tanggal 20-23 September 2016, Solo Bamboo Biennale dan Trade
Expo Indonesia 2016.
n.
Tahun
2017 terus menggelorakan Revolusi Sebatang Bambu, baik di dalam negeri maupun
di luar negeri.
5.
HASIL
a.
Konsep
Eco Village
b.
Konsep
The Flying City
c.
Bibit
Bambu dengan branding bambuNUSA
d.
Kebun
Bambu
e.
Rumah
Bambu Nusantara (proses hak cipta)
f.
Sepeda
Bambu dengan branding bungs (proses hak
cipta)
g.
Konstruksi
Bambu (Jembatan, Rumah dan Bangunan lainnya)
h.
Instalasi
Bambu
i.
Kerajinan
Bambu
j.
Konsep
Akademi Bambu Nusantara (ABN) (proses
hak cipta)
k.
Konsep
Pasar Ekonomi Kreatif
l.
Konsep
Tabungan Emas Hijau (proses hak cipta)
m. Konsep The Flying Pedestrian
n.
Rumah
Tawon
o.
Rumah
Oksigen(proses hak cipta)
p.
Perpustakaan
Pohon
q.
Musholla
Bambu
r.
Toilet
Bambu Nusantara
s.
Gazebo
Bambu
t.
Saung
Ngaji
u.
Karakter
Bambu (proses hak cipta)
v.
Buku
pertama dan terakhir, “Penataan Kota (The Green City) berbasis Masjid dan
Kearifan Lokal”
w. Artikel dan Tulisan tentang
lingkungan, bambu, tempat wisata, kampung dan tata kota.
x.
Konsep
Tol Sungai
y.
Konsep
Waterfront City
z.
Aplikasi
bambuNUSA (proses hak cipta)
aa. Aplikasi Lingkungan yaitu :
SiPePoHoNan, SiFasKoJa dan SiLaLaBan
6.
IMPIAN
SELANJUTNYA
a.
Membangun
Industri Bambu
b.
Membangun
Kampung Bambu Nusantara
c.
Mengembangkan
Akademi Bambu Nusantara
d.
Membangun
Taman Bambu Nusantara
e.
Membangun
Hutan Bambu Nusantara
f.
Membuat
Film/Komik/Game Edukasi dengan Karakter Bambu
g.
Minimal
tiap Kecamatan di Indonesia ada ABN
h.
Program
Satu Juta Bibit Bambu di tahun 2016
i.
Tahun
2019, Tangsel menjadi Pusat Bambu Dunia
j.
Membangun
Tol Sungai
k.
Membangun
Waterfront City
l.
Membangun
Industri Bambu berbasis IT
m. Wisata Edukasi Bambu Nusantara
2017 - 2019
Tidak
ada usaha yang sia-sia, tujuh tahun berjuang membangun #kampung, lima tahun fokus di bambu,
ribuan bibit yang sudah dihasilkan, hektaran lahan yang sudah di tanam, ribuan
batang yang sudah dimanfaatkan, puluhan workshop yang sudah dilakukan dan puluhan
karya yang telah dihasilkan. Dicap orang gila, ditolak, diremehkan, dijanjikan,
semuanya merupakan energi utk tetap semangat membangun Indonesia
melalui pemberdayaan masyarakat #kampung dengan bambu!!!, tahun
depan mimpi kami adalah membangun Industri dan mengembangkan Akademi Bambu
Nusantara untuk kedaulatan papan, pangan, sandang, pertahanan, keamanan,
pendidikan, energi, kesehatan dan lingkungan Indonesia yang lebih cepat! Serta
terus menggelorakan Revolusi Sebatang Bambu! BAMBU NUSANTARA UNTUK
DUNIA!!!! dan di #kampung kita jaya!
https://www.youtube.com/channel/UCnif-azGVIuo_xOYHUgtbAA
Comments