Ide GilaKu : Edisi Kota Masa Depan Tangerang Selatan

Saat ini, banyak sekali gagasan dan konsep Kota Masa Depan seperti Smart City, Technopolis, Eco City, Sister City dan lain-lain. Benarkah gagasan dan konsep itu efektif untuk menjawab tantangan jaman yang serba digital, gadget dan sosial media? Benarkah gagasan dan konsep itu mampu membuat masyarakatnya bahagia tinggal di Kota itu?
Kota-kota di Indonesia, semuanya berpihak kepada para pemilik modal dan orang-orang kaya. Salah satu bukti keberpihakannya adalah dibangunnya infrastruktur jalan untuk yang punya kendaraan bermotor. Sedangkan untuk pejalan kaki, pesepedah dan kaum disable sangat minim sekali bahkan tidak ada. Mereka masih dianggap kelompok yang tidak membayar pajak sehingga infrastrukturnya tidak diutamakan.
Munculnya komunitas-komunitas di kota, disebabkan oleh tidak adilnya pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur kota yang lebih berpihak kepada para pemilik modal dan orang-orang kaya. Berbeda dengan mereka yang banyak duit dan berorientasi ke profit, maka komunitas ini berisi sukarelawan-sukarelawan yang memiliki kreativitas dan kegiatan-kegiatan sosial yang memberi dampak langsung terhadap kelompok masyarakat marginal yang merupakan mayoritas penduduk kota. Oleh karena itu, idealnya sebuah Kota Masa Depan itu adalah Kota yang dibangun oleh Komunitas dengan difasilitasi oleh Pemerintah dan didukung oleh Swasta, Akademisi, Praktisi dan Media.
Begitu juga dengan Kota Tangerang Selatan, sebuah kota yang pada tanggal 26 November 2015 ini akan merayakan hari lahirnya yang ketujuh, dalam kurun waktu 5 tahun kedepan, Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman akan mengembangkan Kota Masa Depan yang berbasis Komunitas.
Kota Tangsel memiliki 9 Situ dan dilewati 5 sungai yang sangat potensial dikembangkan menjadi kawasan Eco City tempat beraktivitasnya warga kota. Di bantarannya dibangun Hutan Kota dan taman kota, kampung-kampung eksisting ditata menjadi Kampung Eco Wisata Innovatif. Lahan-lahan tidur dijadikan pusat kegiatan kreativitas yang dikelola oleh komunitas dan disediakan juga pasar ekonomi kreatif untuk memasarkan hasil produk kreatifnya.
Transportasi sungai dibuat untuk menghubungkan kampung-kampung wisata. Di pusat kotanya, dibuat pedestrian melayang untuk jalur pejalan kaki, disable dan pesepedah yang dibuat nyaman dan aman seperti penggunaan lift/eskalator untuk aksesnya, cctv dan aplikasi tombol panik di handphone untuk keamanan serta vending machine untuk makanan dan minuman.
Sedangkan untuk informasi update tata ruang, titik kemacetan, titik bencana, jalur evakuasi dibentuk skuaDRONE yang beroperasi di jam-jam yang telah direncanakan. Pelayanan publik bisa diakses dengan mudah dan disediakan fasilitaa online untuk memotong waktu dan jalur birokrasi. Dan semuanya itu terhubung dengan suatu sistem teknologi informasi yang dipusatkan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan.
Untuk mencegah banjir dan memenuhi kebutuhan air bersih, setiap kawasan dan taman dibuatkan sistem memanen air hujan dengan cara menyediakan tabung-tabung untuk menampung air yang disimpan di dalam tanah.
Jadi, Kota Masa Depan Tangerang Selatan, 5 tahun ke depan adalah kota yang berbasis komunitas yang akan menggerakkan perekonomian masyarakatnya dengan berbagai kreativitas dan nilai-nilai sosialnya sehingga Visi Misi Kota Tangerang Selatan dapat segera terwujud.
















https://youtu.be/NSrqZnCkjvk

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Legenda Desa Gunung Malang

Tanah-Tanah Strategis di Kota Serang