Spirit of Banten : Edisi Mukoddas dan Rencana Besarnya Menjadikan Serang sebagai Gerbang Peradaban Banten
Sudah 10 tahun Kota Serang menjadi ibu kota Provinsi Banten.
Namun, dibandingkan dengan Kota Tangsel yang baru berdiri 9
tahun, Kota Serang jauh tertinggal dari berbagai bidang. Sebagai ibu kota
Provinsi Banten, tidak otomatis menjadikan Kota Serang sebagai kota yang aman,
nyaman dan sejahtera. Masih banyak PR dan program yang harus diselesaikan dan
dievaluasi supaya Kota Serang minimal seperti Kota Tangsel.
Di sini pentingnya Spirit of Banten untuk mewujudkan Serang
Semarak, Kota Dunia yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif.
Di sebelah Utara pesisir Laut Jawa, tepatnya di daerah
Karangantu Teluk Banten, Kota Serang memiliki pelabuhan berkelas internasional
di jaman Kesultanan Banten. Infrastruktur dan sdm penunjangnya masih ada,
seperti benteng, kanal, stasiun dan nelayan. Sekarang pun sudah terbangun
dermaganya yang menjorok ke Teluk Banten dengan konsep Pelabuhan Ikan
Nusantara. Hanya butuh direvitalisasi dan melegalkan desain yang sudah dibuat
sejak tahun 2011.
Sekitar 2 km ke arah Selatan Karangantu, masih terasa Keagungan dan
Kemegahan Kesultanan Banten dengan Masjid Agung, Menara Banten dan
situs-situsnya yang menjadi pusat peradaban Islam abad 16 sampai 19. Untuk
mewujudkan Banten Lama sebagai destinasi Ekowisata Religius dan Pusat Peradaban
Islam Nusantara yang berkelas Dunia, maka perlu dibentuk Badan Otorita Banten
Lama yang terdiri dari Kesultanan, Kenadziran dan Pemerintah.
Bergerak ke arah Selatan, kira-kira 10 km dari Kawasan Banten
Lama, terdapat kawasan kota lama yang dibangun pada masa kolonial. Ada
Alun-Alun, Pendopo, Museum, bangunan perkantoran, bangunan ibadah, bangunan
penjara dan rumah dinas. Di sekelilingnya ada permukiman warga dengan model
rumah yang masih mempertahankan rumah jaman dulu. Ada Pasar Lama, Royal dan
Pasar Rau yang selalu ramai desak-desakan didatangi pedagang dan pembeli
menjelang lebaran. Ditunjang oleh pecinan, taman sari dan stasiun kota dan
jalan legenda Gubernur Jenderal Daendles dengan kerja paksanya dari Anyer
sampai Panarukan sejauh 1000 km, sehingga kawasan ini sangat berpotensi menjadi
Ekowisata Heritage dan Peradaban Jaman Kolonial yang berkelas Dunia.
Sekitar 2 km dari alun-alun Kota Serang, terdapat situs Banten
Girang di pinggir Kali Banten yang merupakan peradaban jaman Kerajaan
Padjadjaran.
Untuk Kota Serang bagian Selatan, berpotensi sebagai Ekowisata
Hutan Titipan yang berfungsi menjaga keseimbangan alam Kota Serang.
Rencana besar ini bisa dimulai di tahun 2018, sehingga menjelang
tahun 2025 nanti, Kota Serang akan bertambah Semarak dan menjadi Kota Dunia
yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif yang bisa membahagiakan warganya.
#SpiritOfBanten #TheLandOfJawarahttps://www.youtube.com/channel/UCnif-azGVIuo_xOYHUgtbAA
Comments