Memanusiakan Baduy, Menjaga Pancer Bumi! Sebuah usulan untuk Seba Baduy tahun depan
Malam ini, rangkaian
kegiatan Seba Baduy akan selesai. Besok pagi, mereka akan kembali ke Wewengkon
Kanekes Pegunungan Kendeng, Lebak Banten. Usai sudah ritual perjalanan puluhan
kilometer untuk bersilaturrahmi menyampaikan pesan pentingnya menjaga
keseimbangan alam dari Karuhun Wewengkon Kanekes kepada Para Penggede di Lebak,
Pandeglang, Serang dan Banten.
Seba Baduy, sangat berpotensi untuk dijadikan Wisata Budaya unggulan di Banten yang bisa mendatangkan ribuan wisatawan. Salah satu parameternya adalah, tulisan saya tentang Seba Baduy
https://www.facebook.com/SerangTheLandOfJawara/photos/a.501947516650239.1073741829.328306367347689/740479986130323/?type=3&theater, sejak di publish
tanggal 25 April 2017 sampai sekarang sudah diakses oleh 28.490 orang dan 343
kali di share. Salah satu kunci kesuksesannya adalah 'kemasan' wisata yang di
organisir oleh Dinas Pariwisata harus Memanusiakan Orang Baduy. Mereka berjalan
tanpa menggunakan alas kaki, oleh karena itu rute jalanan yang dilalui jangan
dari aspal, beton atau perkerasan lainnya. Kalaupun terpaksa, maka jalanannya
harus disiram air supaya tidak panas. Gaya jalannya pun tidak bergerombol, tapi
satu-satu atau maksimal dua baris, karena gaya jalannya orang Baduy itu sangat
khas dengan sebutan Jalan Bebaduyan. Begitu juga saat mereka pulang, masyarakat
Baduy Luar bisa diangkut menggunakan kendaraan yang layak dan nyaman.
Di Wewengkon Kanekes,
haram hukumnya bagi wisatawan asing untuk masuk ke dalam kawasan Baduy Dalam.
Oleh karena itu, Seba Baduy merupakan momentum yang baik sekali bagi wisatawan asing
untuk melihat langsung kearifan lokal yang berusia ratusan tahun dan
satu-satunya di Dunia yang hanya ada di Banten.
Tahun depan, harus ada kreativitas dan partisipasi komunitas kreatif serta industri kreatif dalam rangkaian ritual Seba Baduy, sehingga waktu 3 hari ritual Seba Baduy bisa menjadi atraksi Wisata Budaya kelas Dunia. Tempat penerimaannya ditata yang layak dan manusiawi. Waktu-waktu luangnya diisi dengan berbagai kegiatan yang kreatif dan atraktif. Ada pengaturan zonasi untuk tempat parkir dan tempat pedagang kaki lima. Sarana dan prasarananya dilengkapi untuk menunjang keamanan dan kenyamanan.
Rutenya pun harus menggambarkan suatu perjalanan ruang dan waktu peradaban Sunda, Banten, Penjajah dan Pasca Kemerdekaan. Ingat! Seba Baduy bukan suatu penghormatan warga Baduy ke Para Penggede dengan memberikan upeti berupa hasil bumi, TAPI merupakan peringatan warga Baduy ke Para Penggede untuk menjaga keseimbangan alam di lingkungan sekitar Wewengkon Kanekes.
Tahun depan, harus ada kreativitas dan partisipasi komunitas kreatif serta industri kreatif dalam rangkaian ritual Seba Baduy, sehingga waktu 3 hari ritual Seba Baduy bisa menjadi atraksi Wisata Budaya kelas Dunia. Tempat penerimaannya ditata yang layak dan manusiawi. Waktu-waktu luangnya diisi dengan berbagai kegiatan yang kreatif dan atraktif. Ada pengaturan zonasi untuk tempat parkir dan tempat pedagang kaki lima. Sarana dan prasarananya dilengkapi untuk menunjang keamanan dan kenyamanan.
Rutenya pun harus menggambarkan suatu perjalanan ruang dan waktu peradaban Sunda, Banten, Penjajah dan Pasca Kemerdekaan. Ingat! Seba Baduy bukan suatu penghormatan warga Baduy ke Para Penggede dengan memberikan upeti berupa hasil bumi, TAPI merupakan peringatan warga Baduy ke Para Penggede untuk menjaga keseimbangan alam di lingkungan sekitar Wewengkon Kanekes.
Wewengkon Kanekes
adalah Pancer Bumi, mereka duluan ada dengan adat Sunda Wiwitannya. Setelah itu
muncul Kerajaan Hindu di daerah Pandeglang dan Banten Girang. Kemudian masuklah
Agama Islam di daerah Banten. Lalu pasca Kemerdekaan, terbentuklah Kabupaten
Serang, Pandeglang Lebak, Kota Serang dan Provinsi Banten. Jadi sebaiknya rute
yang ditempuh itu dari Wewengkon Kanekes - Banten Lama - Serang - Pandeglang -
Lebak - Wewengkon Kanekes.
Selamat
Jalan dulur-dulur dari Wewengkon Kanekes, pesan Karuhun dan bagi-bagi hasil
buminya sudah diterima dan dinikmati oleh Para Penggede. Kita lihat tahun
depan, apakah Para Penggede ini bisa melaksanakan pesan-pesan dari Karuhun.https://www.youtube.com/channel/UCnif-azGVIuo_xOYHUgtbAA
Comments