Seandainya Tarzan ada di Lampung
November 2018 ini, kali kedua bambuNUSA
berkunjung ke Lampung untuk Wisata Edukasi Bambu Nusantara (webNUSA). Agendanya
survey lahan untuk Taman Wisata Keanekaragaman Hayati Bambu di Kawasan Wisata
Alam Air Terjun Batu Putu Lampung (KWA2TBPL).
Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota
Bandar Lampung, sekitar 10 - 20 menit. Sesuai dengan nama kawasannya, magnet
utama dari KWA2TBPL adalah Air Terjun Batu Putu yang bisa ditempuh dengan jalan
kaki melalui jalan dua tapak yang sudah di paving block dengan pola meliak-liuk
menyusuri lereng punggungan sampai ke lembah dan dibeberapa titik tertentu ada
tangga dan reilingnya untuk memudahkan wisatawan.
Wisata air terjun di sini sepertinya
kurang diminati para wisatawan baik dalam negeri apalagi luar negri. Terlihat
dari sepinya pengunjung yang datang meskipun di hari libur. Padahal, KWA2TBPL
mempunyai potensi alam yang sangat luar biasa sekali, salah satunya adalah
tanaman Dinochloa Scandens.
Dinochloa Scandens (DS) adalah nama
ilmiah dari bambu rambat, di tanah Parahyangan disebutnya Cangkoreh. Jenis
bambu ini merupakan salah satu bambu asli Indonesia yang hidup merambat dengan
jangkauan puluhan meter meliak-liuk sambil melingkar di pohon-pohon. DS
termasuk jenis bambu yang memanjat dengan batangnya yang kecil menjalar di antara
pohon-pohon lain. Rumpunnya jarang, batangnya bahkan sering tidak berlubang.
Warnanya hijau dengan miangnya yang kasar. Saat masih muda, bambu ini berlapis
lilin dengan buku-buku yang membengkak sangat kontras dan berwarna cokelat pada
batang bekas pelepahnya yang jatuh.
Cabang-cabangnya tumbuh pada bagian
buku-buku, terutama di bagian tengah batang. Cabang yang primer tumbuh tegak
dan besarnya sama dengan batang utama. Jika tidak tumbuh, cabang sekunder
yang banyak akan tumbuh, kecil-kecil dan sama besar seperti membentuk
rumpun baru. Pelepahnya ada kupingnya, mudah jatuh dan memiliki daun yang
sedikit melebar dengan ukuran yang berbeda-beda serta berwarna agak
keungu-unguan.
DS mempunyai beberapa keistimewaan,
yaitu dibatangnya ada air yang bisa langsung diminum, bahkan air dari bambu inibisa mengobati berbagai penyakit seperti kurap, gatal, TBC, obat tetes mata danlain-lain. Sedangkan rebungnya bisa dibuat sayur, manisan dan tepung.
DS ini asli Indonesia, salah satunya ada
di Taman Wisata Air Terjun Batu Putu Bandar Lampung. Bambu ini sangat kuat dan
bisa dipakai untuk anyaman dan tali. Sayang sekali Tarzan Belum Tau
Dinochloa Scadens, jika tau dan ada di Lampung, Tarzan akan bertambah kuat
dalam menjaga alam dengan jangkauan area yang bertambah luas.
Kawasan ini sangat cocok untuk dibuat
webNUSADUA. Selain bambu jenis DS, ada juga bambu apus (Gigantochloa Apus),
hitam (Gigantochloa Atroviolacea), ampel (Bambusa Vulgaris) , duri (Bambusa
Blumeana) dan ada jenis yang lain yang belum sempat disurvey. Tetapi yang
paling dominan dan berpotensi menarik wisata karena jarang sekali ditemukan
adalah bambu DS. Seperti yang sudah dijelaskan di atas,
dalam batang DS terkandung air yang bisa langsung diminum dan untuk
pengobatan.
Akses jalan eksisting menuju Air Terjun
dibuatkan tempat untuk istirahat wisatawan. Di tempat istirahat itulah para
wisatawan bisa menikmati air bambu DS baik itu untuk diminum, ataupun untuk
pengobatan. Bahkan bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh bersama bibit bambunya
yang dikemas dalam tabung bambu. Untuk menambah kenyamanan wisatawan, jalannya
diberi kanopi dari batang bambu yang diberi bambu DS supaya membentuk lorong
oksigen.
Di lerengnya bisa ditanami bambu jenis
monopodial seperti Cendani dan Guadua. Bambu jenis ini sangat cepat untuk
mengikat tanah dan batu-batuan supaya tidak longsor. Di beberapa tempat yang
landai, bisa ditanami bambu Nusantara dan Dunia koleksi Akademi Bambu Nusantara
dan PT. Bukit Asam Lampung. Lahan dengan view ke Teluk Betung, dibuat Aula
Bambu untuk aktivitas wisatawan dalam kreativitas dan inovasi bambu.
Kreativitas dan inovasinya bisa dalam bentuk kuliner, kerajinan dan seni
budaya. Di Aula Bambu tersebut akan terjalin interaksi langsung warga dan
wisatawan yang akan menggerakkan perekonomian rakyat.
Ini akan menjadi destinasi wisata yang
unik dan menarik berbasiskan kearifan lokal, yaitu bambu. Di sinilah ekosistem
itu terbentuk dan menjadi cikal bakal desa bambu millennial.
Comments