Hari Pertama : Workshop Bambu Rumah Knockdown Type 21



Workshop Pembuatan Rumah Bambu Knockdown Type 21 hari pertama.

Dikerjakan oleh 7 orang relawan BUKAN tukang bambu. Alhamdulillah baru motong bambu untuk tiang, pedestal dan balok.
Akan dilanjut besok!!



Pilot Project Rumah Sehat, Nyaman dan Ekonomis, SeNyamanE Umah Bambu :
1. Dimensi 3 m x 7 m.
2. Kamar Tidur 2 dengan ukuran 2.5 m x 3 m.
3. Toilet 1 dengan ukuran 1.5 m x 2 m.
4. Pantry 1 dengan ukuran 0.6 m x 1.5 m.
5. Ruang bersama 1 dengan ukuran 1.5 m x 4 m, terbuka tanpa dinding.
6. Ruang untuk memanen air hujan 1 dengan ukuran 1.5 m x 2 m x 2 m, di bawah toilet.
7. Dinding kamar depan dari ecobrick dengan frame dari bambu. Kusen dan daun pintu dari bambu press.
8. Dinding kamar belakang dari anyaman bambu. Kusen, daun pintu jendela dari bambu press.
9. Kuda-kuda, Rangka Atap dan Penutup Atap dari bambu yang dilapis resin.
10. Sumber listriknya dari panel surya dan menggunakan lampu led.
11. Tempat tidur, meja kursi dan perabotan makan minum semuanya dari bahan Bambu.
12. Kran air diberikan filter.
13. Zink diberikan alat penghancur sampah organik.
14. Kompor menggunakan kompor biomass.
15. Ada tanaman bambunya.
16. Ada sepeda bambunya.
17. Ada buku pedomannya.
18. Ada teknologi pendingin air.
19. Sampah kertas dimasukkan ke dalam botol plastik bekas.



Proses konstruksi :
1. Membuat Detail Engineering Design.
2. Menyiapkan dan memilih Bambu.
3. Menangani bambu supaya awet.
4. Membuat komponen kerangka rumah.
5. Install konstruksi rumah.
6. Finishing.



2. Menyiapkan dan memilih Bambu
2.1. Bambu yang digunakan adalah bambu hitam, mayan dan tali atau lain yang berdiameter antara 5 cm sampai 10 cm.
2.2. Bambunya yang lurus, tidak pecah, tidak menciut (kempos) dan yang usianya 3 tahun sampai 5 tahun.
2.3. Bambunya dicuci dan dibersihkan dari jamur dan kotoran.
2.4. Bambunya bisa menggunakan bambu yang baru ditebang, yang sudah lama pun akan lebih baik lagi.

Untuk bambu yang tidak diketahui rekam jejaknya, karena membeli di pinggir jalan atau memesan dari orang lain, maka bambunya harus diawetkan terlebih dahulu. 
Setelah bambunya terpilih, tiap ruasnya dilubangi kecil di bagian atas untuk memasukan cairan pengawet ke dalam ruas bambu. Lalu lubang tersebut ditutup kembali menggunakan pasak bambu. Kemudian setelah rumahnya difungsikan, bambu-bambunya tetap harus dirawat secara berkala.

4. Membuat komponen kerangka rumah






4.1. Bambu untuk tiang (kolom) utama

4.1.1. Menggunakan bambu hitam atau jenis lainnya yang diameter 7 cm sampai 10 cm.
4.1.2. Bagian bawah tiang bambu yang berjumlah 8 batang, ukuran panjang ruasnya yang akan dijadikan sebagai dudukan baut harus sama atau minimal toleransinya maksimal 2%.
4.1.3. Di atas buku-buku, sekitar 1 cm, dilubangi menggunakan bor untuk baut.
4.1.4. Ujung bagian atasnya dibuat seperti dalam gambar 1. Kulit bambunya berfungsi untuk mengikat kuda-kuda dan di sekrup.
4.1.5. Alternative yang lain dari point 4.1.4, adalah dengan menggapit tiang dengan batang bambu untuk kuda-kuda, lalu dibaut di atas dekat buku-buku.
4.1.5. Tiap ruas bambu dimasukkan cairan pengawet.







4.2. Bambu untuk balok bawah bentangan 3 m

4.2.1. Menggunakan bambu hitam atau jenis lainnya  yang diameter 7 cm sampai 8 cm.
4.2.2. Balok bambu untuk bentangan 3 m dipasang 2 batang bertumpuk dan saling berlawanan. Jika balok bagian bawahnya dimulai dari pangkal, maka bagian atasnya dari ujung.
4.2.3. Antara balok dan tiang, dihubungkan menggunakan baut dengan posisi sekitar 1 cm dari buku-bukunya. Jika bagian ujung balok yang kedua, posisi bautnya lebih dari 1 cm, maka balok di atasnya dibaut dengan posisi terbalik dari balok di bawahnya.
4.2.4. Ujung-ujung balok harus tertutup dan dilebihkan10 cm - 20 cm.





4.3. Bambu untuk balok bawah bentangan 2 m

4.3.1. Menggunakan bambu hitam atau jenis lainnya  yang diameter 7 cm sampai 8 cm.
4.3.2. Balok bambu untuk bentangan 2 m dipasang 1 batang dengan jarak 1 m antar balok.
4.3.3. Antara balok dan tiang, dihubungkan menggunakan baut dengan posisi sekitar 1 cm dari buku-bukunya. Jika bagian ujung balok yang kedua, posisi bautnya lebih dari 1 cm, maka balok kedua yang dekat tiang dibaut dengan posisi terbalik dari balok yang pertama.
4.3.4. Balok yang jauh dari tiang, dihubungkan dengan balok bentangan 3 m dengan baut dan posisinya sekitar 1 cm dari buku-buku.
4.3.5. Ujung-ujung balok harus tertutup dan dilebihkan10 cm - 20 cm.

4.4. Bambu untuk balok atas

4.4.1. Menggunakan bambu hitam atau jenis lainnya  yang diameter 7 cm sampai 8 cm.
4.4.2. Antara balok dan tiang, dihubungkan menggunakan baut dengan posisi sekitar 1 cm dari buku-bukunya. Jika bagian ujung balok yang kedua, posisi bautnya lebih dari 1 cm, maka balok kedua yang dekat tiang dibaut dengan posisi terbalik dari balok yang pertama.
4.4.3. Ujung-ujung balok harus tertutup dan dilebihkan10 cm - 20 cm.

4.5. Bambu untuk balok miring kuda-kuda (bmk)

4.5.1. Menggunakan bambu hitam atau jenis lainnya  yang diameter 7 cm sampai 8 cm.
4.5.2. Antara bmk dan tiang, dihubungkan menggunakan baut dengan posisi sekitar 1 cm dari buku-bukunya. Jika bagian ujung tiang, posisi bautnya lebih dari 1 cm, maka tiang di atasnya diisi bambu/kayu untuk dudukan baut.
4.5.3. Kedua ujung bmk dihubungkan dengan baut yang menggapit tiang kuda-kuda (tk) dan dipasang seperti dalam gambar 2. Dudukan baut dipasang sekitar 1 cm di atas ruas tk.

4.6. Bambu untuk tiang kuda-kuda (tk)

4.6.1. Menggunakan bambu hitam atau jenis lainnya  yang diameter 7 cm sampai 8 cm.
4.6.2. Bagian bawah tk dimasukkan ke dalam balok tarik kuda-kuda.
4.6.3. Bagian atas tk dibuat untuk dudukan bubungan dan kulitnya dipertahankan untuk mengikat bubungan.

4.7. Bambu untuk balok tarik kuda-kuda (btk)

4.7.1. Menggunakan bambu hitam atau jenis lainnya  yang diameter 7 cm sampai 10 cm.
4.7.2. .........................

Bersambung.......


Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten