Kisah AA+ Menanam Bambu di Lahan yang Asin, Berbatu, Panas dan Hitam


AA+ merupakan inisial Agus, Aang plus Tim pekerja di PT. Bukit Asam Lampung. Merekalah yang menghijaukan Kawasan Pelabuhan PT. Bukit Asam dengan bambu sejak tahun 2014. Sudah sembilan ribuan bibit bambu dan 17 jenis bambu yang ditanam di lahan seluas sekitar 50,5 ha, diambil dari nursery Komunitas Bambu Nusantara, ada juga dari bibit kultur jaringan.






Menanam bambu di pinggir laut, di tanah urugan batu pasir, dikelilingi bukit pasir batu bara yang panas dan hitam adalah upaya yang sangat luar biasa dan di luar nalar para aktivis lingkungan. Namun, bagi AA+, ini merupakan tantangan meskipun sempat dicibir dan dicap orang gila. Dan, usahanya pun membuahkan hasil, meskipun tidak tumbuh normal, bambu-bambu yang ditanam 3 tahun lalu itu sekarang sudah tumbuh menghijaukan kawasan Pelabuhan PT. Bukit Asam.








Kredit Poto Oleh : Pak Agus

Bambu adalah material masa depan pengganti fungsi kayu, logam, plastik, benang dan energi fossil. Masa depan dunia konstruksi Indonesia, salah satunya ada di PT. Bukit Asam Lampung. Bambu yang tumbuh di lahan ini akan menjadi bambu yang handal dan memenuhi kriteria material untuk konstruksi, instalasi, kerajinan dan alat musik. Bibitnya pun merupakan bibit unggul untuk di tanam di lahan yang sangat kritis seperti pesisir pantai, tambak, padang savana, gurun pasir, bukit batu dan lahan bekas tambang.

Jika di Jepang ada Minion Bamboo, Thailand dengan GiantBamboo, maka Indonesia ada PortBamboo.


Bangga dengan Bambu Indonesia, Tetap Semangat Mencintai dan Melestarikan Bambu Nusantara!

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Legenda Desa Gunung Malang

Tanah-Tanah Strategis di Kota Serang