Ridwan Kamil dan Mukoddas Syuhada



Alhamdulillah, tanggal 30 Juni kemarin, saya berkesempatan hadir dalam halal bihalal alumni SMAN 3 Bandung. Tempat nya di Gedung Pakuan, rumah dinasnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) yang merupakan alumni angkatan 90. Dalam sambutannya, RK melaporkan perkembangan Provinsi Jawa Barat beserta program-programnya supaya Jabar menjadi provinsi juara dunia akherat.
Saat ini, penduduk Jabar merupakan penduduk dengan jumlah terbesar di Indonesia sehingga memiliki bonus demografi yang sangat banyak. Jadi berpotensi bisa meningkatkan produktivitas kinerja, bandingkan dengan Jepang yang mengalami penurunan produktivitas karena penduduknya sebagian besar manula semua.
Megaproyek Infrastruktur sedang dibangun termasuk jalan tol untuk mendukung Bandara Internasional Kertajati dan kereta cepat Jakarta Bandung yang hanya membutuhkan waktu 40 menit saja.
Dibidang pendidikan, program sekolah gratis SMP dan SMA akan dimulai tahun 2020. Sedangkan untuk menambah minat baca, disediakan perpustakaan skala mikro yang ditempatkan di ruang terbuka hijau dan pedestrian.
Selain itu, sedang dikembangkan juga kawasan ekonomi khusus pariwisata seperti di Pangandaran. Termasuk desa-desa wisata tematik, ada kopi, teh dan lain-lain yang dikelola oleh anak-anak muda generasi milenial. One Village One Destination dan One Village One Product. Bahkan untuk para manusia lanjut usia (manula), disediakan desa wisata khusus untuk tetap menjalani kebahagiaan hidup di masa pensiun.
Ah, ingin rasanya saya pindah tugas ke Jabar. Di Banten sudah tidak ada tantangan lagi. Apalagi para pemimpinnya tidak punya inovasi dan visi sehebat RK. Jangankan inovasi, cagar budaya yang usianya hampir 500 tahun saja bisa dirusak dalam sekejap.
...........................
RK : "eh...ada orang Banten..., sekarang dinas dimana?"
MS : "Dinas Perumahan dan Perkimta Tangsel"
RK : "masih di bambu...?"
MS : mendelikkan matanya ke arah peci.
RK : "Ooo ya.. " sambil melihat peci bambu.





kredit photo oleh : ben, erwin, kanti

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten