Cocokkah Bambu sebagai Material Outdoor?


sumber photo : genpi.co

Subuh, setelah menjalankan rutinitas, saya mengecek HP. Banyak sekali pemberitahuan di sosmed mengenai karya seni instalasi bambu yang lagi heboh karena usianya hanya 11 bulan saja.
Tadinya saya enggan untuk menulis, meskipun jawaban-jawaban singkat sudah saya sampaikan. Tapi berhubung ini menyangkut 'pamor' tentang bambu supaya tidak dianggap negatif, maka saya sampaikan karakteristik dan sifat alaminya bambu.
Singkat saja, tidak akan berpanjang lebar, karena jika membahas bambu itu butuh waktu berhari-hari. Fokus pada pertanyaan cocokkah bambu menjadi material outdoor yang terkena panas hujan langsung?
Saya jawab, sangat cocok! Tapi....., kita kembalikan ke maksud, tujuan dan sumber pendanaannya dari mana, biasanya dituangkan ke dalam Kerangka Acuan Kerja.
Semua material alam itu, termasuk bambu, akan mengalami pelapukan. Oleh karena itu, jika kita mau membuat bambu itu ekonomis, ya harus di treatment mulai dari penyiapan bahan sampai ke pemeliharaan.
Untuk kasus instalasi bambu getah getih ini, meskipun terkena panas hujan langsung (tidak dilindungi atap), prediksi dan pengalaman saya justru bisa bertahan 2 sampai 3 tahun jika tidak di treatment. Kenapa harus dibongkar yah? Bambunya jenis apus atau biasa orang nyebutnya bambu tali, merupakan bambu yang secara alaminya tidak akan dimakan hama bubuk. Setelah jadi pun, sepertinya sudah di vernis. Jadi harusnya bisa bertahan sampai 3 tahun. Jika ingin lebih lama lagi (bisa puluhan tahun), ya harus dilaminating. Bisa menggunakan resin atau getah pohon. Sayang sekali karya seni yang bagus dengan biaya yang mahal harus dibongkar diusianya yang ke 11 bulan.
Yah, terlepas dari semua kontroversinya, biasakan untuk menghasilkan karya yang baik itu, harus dimulai dengan kebaikan. Salah satu kebaikannya ya harus mengganti material yang sudah dipakai, yaitu dengan menanam bambu.
Salam Bambu Nusantara!

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten