Cerita tentang Aliansi Bambu Hebat (A.Ba.H.)
Sejak diumumkannya Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2019 akan menjadi Pusat Bambu Dunia pada saat workshop pertama kali di Akademi Bambu Nusantara (A.B.N.) Tangsel tahun 2016, Gerakan Revolusi Sebatang Bambu (G.R.S.B.) yang dilakukan sejak tahun 2012 bertambah masif dan terstruktur dengan baik. Puncaknya, di awal tahun 2019 ini, tepatnya tanggal 29 Januari di President Executive Lounge Menara Batavia Jakarta, dibentuklah Aliansi Bambu Hebat (A.Ba.H.) bersama Kesultanan Banten, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (B.N.P.B.) dan perguruan tinggi yang ada di Tangerang Raya, yaitu U.P.J., U.P.H. PRADITA INSTITUTE dan MATANA (akan menyusul Surya Institute, UMN, BINUS dan UNIV. DJUANDA) yang difasilitasi oleh P.T. Banten West Java, menejemennya K.E.K. Tanjung Lesung Pandeglang Banten.
Seorang Pejabat Provinsi Banten pernah bertanya, memangnya Tangsel punya hutan bambu yang luas sehingga berani-beraninya bermimpi menjadi pusat bambu dunia? Nah di sinilah uniknya Tangsel, sebuah wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang baru berusia 10 tahun. Tahun 2012, tanpa disangka, Tangsel menjadi tuan rumah Workshop Bambu pertama kalinya di Indonesia yang berhasil mengumpulkan para begawan bambu Nusantara. Tahun 2015, mulai dibangun A.B.N. 2 di fasos fasumnya Pemerintah Kota Tangsel yang menempati lahan seluas 8000 m2 di jalan cendekia Serpong.
Desain Logo ABN oleh : Pradita Institute
bersambung…………..
Comments