Menyelamatkan Peradaban dengan Desain dan Teknologi
Membangun Indonesia dengan Bambu Sore ini, senin 9 Juli 2018, saya dapat pemberitahuan via WA dari panitia pemilihan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Periode 2018-2021. Saya diminta untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan/tidak untuk dijadikan bakal calon Ketua IAI. Sangat mengejutkan, karena tidak pernah terlintas sedetik pun untuk menjadi Ketua IAI. Ternyata ada juga rekan-rekan sejawat yang sengaja mengajukan nama saya. Sesaat saya berpikir, apa untungnya jadi Ketua IAI? Sebenarnya gampang saja jika tidak bersedia dicalonkan, saya tinggal memilih option tidak bersedia. Tapi ini bakal mengecewakan rekan-rekan sejawat yang telah memilih saya. Saya anggap ini merupakan pembelajaran sistem berdemokrasi yang baik dan benar. Jadi, saya putuskan untuk bersedia menjadi bakal calon Ketua IAI. Jika nantinya saya lolos verifikasi penjaringan bakal calon, saya akan fokus untuk membuat kurikulum program pendidikan arsitek yang berjiwa EcoPreneur. Hari Selasa, 17...