Menanam dan Merawat Kehidupan




Di Akademi Bambu Nusantara (ABN) ada kegiatan wisata edukasi bambu Nusantara (webNUSA). Dilakukan pada hari sabtu dan minggu dengan mengunjungi kawasan-kawasan yang ada potensi bambunya. Potensi bambu tidak hanya ada rumpun bambunya saja, tetapi juga kawasan-kawasan yang mempunyai masalah sosial dan lingkungan yang bisa diselesaikan dengan bambu. Kegiatan webNUSA ini merupakan salah satu kegiatan yang mendukung kurikulum yang ada di ABN, yaitu Rekonstruksi Sosial.

Nah, untuk webNUSA tanggal 10-11 Februari ini, kami lakukan kegiatannya di kawasan Lembur Cileunyi dan Lembur Cidangiang. Di Lembur Cileunyi Bandung Timur, kami hanya survey kawasan saja untuk menjajaki kerja sama pemberdayaan bambu. Sedangkan di Lembur Cidangiang Wanayasa Purwakarta, kami sudah mulai menanam bambu tahap pertama sebagai pemberdayaan bambu untuk mendukung pembangunan Kampung Peradaban Sunda di lahan seluas kira-kira 11 ha.





Bentang Alam di lahan Lembur Cidangiang ini merupakan contoh webNUSA yang baik sekali dalam Menanam dan Merawat Kehidupan. Di punggungan dan tebing-tebingnya banyak terdapat rumpun bambu eksisting berbagai jenis. Di bawah salah satu tebingnya ada mata air-mata air yang berkumpul menjadi kolam-kolam. Di sepanjang lembahnya, terhampar ladang yang ditanami padi dan jagung. Di bagian terendah dari lembah, mengalir sungai yang jernih dan segar. Bentang alam tersebut merupakan contoh ekosistem dan siklus kehidupan yang harus dijaga dan dilestarikan.








Pelestarian ekosistem tersebut bisa dilakukan dengan cara menanam bambu. Bambu adalah rumput raksasa yang banyak tumbuh di seluruh Nusantara. Tanaman handal yang bisa tumbuh di lahan-lahan yang sangat kritis. Akarnya menghujam ke bumi mencari dan menjaga mata air. Akarnya mengikat tanah menjadi dinding penahan bencana. Batangnya menjulang tinggi untuk menyimpan air kehidupan. Merunduk memayungi rumpun bambunya. Daunnya menangkap CO2 dan mengeluarkan Oksigen. Menyerap dan menyaring debu dan bau. Bambu adalah pusaka alam semesta penyeimbang dan penjaga siklus kehidupan.

Kredit Poto Oleh :
1. dAs albantani
2. Apay
3. Jamal

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten