Panduan Memulai Perdagangan Aset Crypto #1

Sama seperti sebuah pasar di dunia nyata, baik yang tradisional maupun yang modern. Di pasar, ada tempatnya, pengelola, pedagang, pembeli dan pemasok barang. Barangnya pun bermacam-macam, mulai dari makanan, minuman, sayuran, buah-buahan, daging, ikan sampai dengan peralatan rumah tangga dan terjadilah transaksi menggunakan mata uang. Begitu juga dengan Crypto, tempatnya disebut market, pengelola, pedagang, pembeli dan pemasok crypto. Cryptonya pun bermacam-macam, mulai dari BTC, ETH, BNB, LUNA sampai dengan yang baru listing dan terjadilah transaksi menggunakan crypto. Perbedaan yang paling mendasar adalah di medianya, aktivitas pasar adalah dunia nyata, sedangkan aktivitas crypto adalah dunia digital. Artinya, untuk melakukan aktivitas crypto dalam dunia digital, dibutuhkan listrik, gadget dan internet.

Market crypto ini bersifat global, bisa diakses oleh siapapun di dunia ini. Coinbase, Uniswap, Pancakeswap, Binance, Kucoin, Bitmart, Poloniex dan lain-lain, adalah contoh market crypto. Di Indonesia, ada 17 market crypto yang sudah memiliki izin dari BAPPEBTI, seperti Indodax, Tokocrypto dan lain-lain. Untuk bisa melakukan aktivitas perdagangan, harus menjadi anggota dengan cara membuat akun di market crypto tersebut. Setelah itu, akan dilakukan verifikasi data pribadi seperti KTP, Foto dan rekening bank. Jika sudah melakukan verifikasi, maka aktivitas perdagangan pun sudah bisa dimulai.
Untuk memulai perdagangan, pertama-tama harus deposit ke market crypto dengan cara mentransfer uang dari rekening bank ke rekening virtual akun market crypto. Market lokal, bisa menggunakan mata uang Rupiah, sedangkan market interlokal, yang paling banyak digunakan adalah menggunakan stable coin USDT. Dalam hitungan detik, akan ada notifikasi yang menyatakan deposit atau aset sudah masuk. Beberapa market, seperti Kucoin, aset masuk ke dalam Main Account. Jadi, untuk memulai perdagangan, aset tersebut harus dipindahkan ke Trading Account. Setelah itu, pilih aset crypto yang mau diperdagangkan. Prinsip sederhananya adalah, beli pada saat crypto turun dan jual pada saat crypto naik.

Berikut ini, beberapa market yang sudah dicoba oleh penulis dan sampai saat ini masih digunakan:

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Kisah Gantarawang dan Abah Manta Sang Kuncen Terakhir

Asal Usul Jalan Kiyai Haji Sulaiman di Kota Serang Banten