Masterplan Banten Floating City
1. Latar Belakang
Kesultanan Banten
Banten, berbicara mengenai wilayah yang satu ini tak akan ada habisnya. Banten atau Bantam adalah Kesultanan dengan infrastruktur kota terlengkap di Dunia pada masanya.
Dibangun oleh Maulana Hasanuddin yang merupakan anak dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati pada tahun 1526 M, kota pelabuhan ini pernah menjadi kawasan perdagangan internasional selama ratusan tahun.
Secara administrasi, Kawasan Kesultanan Banten masuk dalam wilayah Kota Serang. Sebagai sebuah kota tua, Serang sudah pasti menyimpan banyak jejak sejarah. Mulai dari sejarah pada masa Kerajaan Hindu Buddha hingga periode-periode selanjutnya.
Salah satu bukti peninggalan sejarah yang sangat mengagumkan di kota ini adalah sebuah Kawasan Kesultanan Banten di pesisir Teluk Banten atau biasa disebut Banten Lama. Kawasan ini dibangun sejak zaman Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Banten dan mencapai masa kejayaannya di zaman Sultan Ageng Tirtayasa.
Di Serang pula, ulama-ulama besar yang menciptakan dasar pengetahuan agama bagi umat Islam seperti Syekh Nawawi Albantani lahir dan menghabiskan sebagian hidupnya. Serang juga menjadi saksi bisu kisah penghancuran dan penghapusan Kesultanan Banten oleh Belanda.
Kini, Serang menjelma sebagai Ibu Kota Provinsi Banten yang sangat lambat perkembangannya dan tidak memiliki visi mengembalikan kejayaan Banten, meskipun kaya sejarah. Tak heran, jika banyak wisatawan dari berbagai penjuru dunia, tidak tertarik untuk mengunjungi kota ini. Untuk membangkitkan kembali kejayaan Banten zaman Kesultanan, maka dibuatlah Masterplan Banten, Floating City di Teluk Banten.
2. Maksud dan Tujuan
Masterplan Banten, Floating City disusun sebagai dokumen perencanaan pembangunan Kota Masa Depan yang selaras dengan visi misi Pemerintah Republik Indonesia dan juga sebagai landasan penetapan program dan kegiatan serta menjadi pedoman dalam penyusunan anggaran biaya. Adapun tujuannya adalah:
2.1. Membangkitkan kembali kejayaan zaman Kesultanan Banten.
2.2. Menjadikan Kawasan Kesultanan Banten sebagai pusat Wisata Religius Peradaban Islam Dunia.
2.3. Terintegrasi dengan salah satu visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
3. Zonasi
3.1. Teluk Banten
3.1.1. Masjid Apung
3.1.2. Dermaga Bakamla
3.1.3. Akademi Coast Guard
3.1.4. Pusat Perkonomian
3.1.5. Pusat Perdagangan dan Jasa
3.1.6. Perumahan
3.1.7. Pusat Pendidikan
3.1.8. Pusat Olah Raga
3.2. Pesisir Teluk Banten
3.2.1. Museum Bantam
3.2.2. Industri Galangan Kapal
3.2.3. Pembangkit Listrik Terbarukan
3.3. Kawasan Inti Kesultanan Banten
3.3.1. Istana Kesultanan Banten
3.3.2. Pasar Ekonomi Kreatif
3.3.3. Hotel
3.3.4. Homestay
3.3.5. Pesantren
3.3.6. CoWorkingSpace
3.3.7. Pusat Kuliner
3.3.8. Transportasi Air
4. Roadmap
4.1. Tahap 1
4.1.1. Pusat Kuliner
Lokasi: Sawah Dermayon
Luas: 8000 m2
Fasilitas: Gerbang, tempat parkir sepeda, penyewaan sepeda, jalan, toilet, musholla, gazebo, dapur, homestay, rumah jaga, area selfi, wifi, listrik dan air bersih.
Menu: Kuliner khas Kesultanan Banten dan kopi.
4.1.2. Pasar Ekonomi Kreatif
Lokasi: Blok Ciputri
Luas: 5.000 m2
Fasilitas: Gerbang, tempat parkir sepeda, penyewaan sepeda, jalan, jembatan, toilet, musholla, kios, gazebo, dapur, homestay, rumah jaga, wifi, listrik dan air bersih.
4.1.3. Tempat Parkir Kendaraan Bermotor dan Rumah Pengelola
Lokasi: KPW Banten Lama
Luas: 5.000 m2
Fasilitas: Gerbang, pos jaga, tempat parkir, penyewaan sepeda, toilet, musholla, cafe, rumah jaga, wifi, listrik dan air bersih.
4.2. Tahap 2
4.2.1. Pengembangan Pusat Kuliner
Lokasi: Sawah Dermayon
Luas: 19.000 m2
Fasilitas: Gerbang, tempat parkir sepeda, penyewaan sepeda, jalan, toilet, musholla, gazebo, dapur, homestay, rumah jaga, area selfi, wifi, listrik, air bersih dan coworkingspace.
4.2.2. Pengembangan Pasar Ekonomi Kreatif
Lokasi: Blok Ciputri
Luas: 40.000 m2
Fasilitas: Gerbang, tempat parkir sepeda, penyewaan sepeda, jalan, toilet, musholla, kios, gazebo, dapur, homestay, rumah jaga, wifi, listrik, air bersih dan coworkingspace.
4.2.3. Istana Kesultanan Banten
Lokasi: KPW Banten Lama
Luas: 10.000 m2
Fasilitas: Istana Kesultanan Banten, Pesantren dan Workshop.
4.3. Tahap 3
4.3.1. Museum Bantam
Lokasi: Empang Karangantu
Luas: 40.000 m2
Fasilitas: Gerbang, tempat parkir sepeda, penyewaan sepeda, jalan, toilet, musholla, gazebo, dapur, kapal, perahu, area selfi, wifi, listrik, air bersih dan transportasi air.
4.3.2. Akademi Coast Guard
4.3.3. Masjid Apung
4.3.4. Pembangkit Listrik Terbarukan
4.4. Tahap 4
4.4.1. Industri Galangan Kapal
4.4.2. Normalisasi Teluk Banten
4.5. Tahap 5
4.5.1. Pusat Perkonomian
4.5.2. Pusat Perdagangan dan Jasa
4.5.3. Perumahan
4.5.4. Pusat Pendidikan
4.5.5. Pusat Olah Raga
Comments