Saya Harus Multitalent!
Dimasa wabah Pandemic Covid19 ini, kita dituntut untuk multitalent. Tidak bisa hanya fokus kepada keahlian tertentu atau passionnya diri sendiri. Virus ini membuat semua multidimensi perekonomian ambruk. Di bawah ini akan saya jelaskan bagaimana cara saya bertahan, melawan atau apa yang disampaikan Pak Jokowi supaya kita berdamai dengan Covid19.
Pertama, saya membuat asap cair dari bahan-bahan organik seperti bambu dan kayu. Alatnya sangat sederhana, yaitu dari kaleng bekas kue yang diberi lubang bagian samping dan bawahnya. Lubang bagian samping dipasang pipa non plastik untuk mengalirkan dan mendinginkan asap supaya menjadi cairan. Lubang bagian bawah untuk menyalurkan api dari tungku ke dalam kaleng yang berisi bahan-bahan organik. Dari aktivitas tersebut, saya banyak mendapat sesuatu yang positif, yaitu :
- Asap Cair, cairan sapu jagad untuk penyedap makanan, pengobatan, pengawetan, disinfektan, pestisida, pupuk, pakan ternak dan lain-lain. Harga asap cair ini, per liternya lebih tinggi dibanding harga BBM kualitas pertamax plus. Saya siap menampung.
- Uap panas untuk seterilisasi barang dan tubuh, terutama bagian tangan dan kepala yang biasa merasakan batuk, pilek dan pusing.
- Arang dari sisa pembakaran, bisa digunakan untuk penghitam makanan, penyaring air, penghisap kelembaban dan penyubur tanah.
- Lingkungan jadi bersih dan nyaman, bebas dari sampah organik.
Kedua, memaksimalkan ruang yang ada untuk ketahanan pangan. Di halaman rumah saya yang dapat sinar matahari dan sirkulasi udara, ditanami cengek, jahe, serai, sereh, telang, pare, terong, jeruk limo, lalaban dan singkong. Untuk sumber proteinnya, bisa beternak lele dan memelihara ayam/burung dara.
Ketiga, mengoptimalkan sosial media untuk berbagi, jualan, publikasi dan memasarkan produk.
Keempat, mengikuti seminar dan workshop online gratis. Terutama yang berhubungan dengan teknologi informasi seperti belajar coding.
Kelima, berhemat. Jika saya tidak bisa menaikkan pendapatan, maka pilihannya adalah berhemat, seperti :
- Mematikan lampu yang tidak perlu.
- Menampung air AC. Biasanya saya gunakan untuk mandi karena airnya segar seperti air pegunungan.
- Menampung air bekas wudhu dan cuci tangan. Biasanya saya gunakan untuk menyiram atau flushing toilet.
- Menggunakan kain serbet dan tidak menggunakan tissue.
- Menampung air hujan untuk kebutuhan air bersih.
- Memanfaatkan daun bambu dan bunga telang untuk menggantikan teh celup.
- Cuci tangan menggunakan campuran air dan daun bambu atau larutan asap cair untuk menghemat penggunaan sabun.
- Tidak membuang barang bekas.
- Jalan kaki atau naik sepeda buat belanja.
Itulah lima cara saya berdamai dengan Covid19. Ditambah dengan rutinitas saya sebagai Suami, Abah, Saudara, ASN,Arsitek, YouTuber, Blogger dan Pegiat Bambu. Jadi, saya harus multitalent!
Comments