Posts

Showing posts from January, 2019

Huntara Bambu vs huntara pabrikasi

Image
Workshop penanganan bencana Tsunami Senyap Selat Sunda yang dilakukan IAI Banten sudah berjalan sejak tanggal 2 Januari 2019. Berbagai kendala di lapangan silih berganti datang dan pergi. Mulai dari pendanaan sampai dengan sumber daya manusia.  Pendanaan yang digalang oleh IAI Banten melalui crowd funding kitabisacom dan rek Mandiri IAI Banten belum berhasil dan jauh dari memenuhi target. Untuk menutupi kekurangan dana operasional terpaksa h arus merogoh kocek sendiri dan pinjam dari kas IAI Banten dan Dinas Perkimta Tangsel. Tanggap Bencana yang dilakukan IAI Banten rupanya belum berhasil meyakinkan pihak Pemprov. Banten untuk menjadi partner dalam masa transisi. Padahal, secara keilmuwan dan profesi, IAI Banten sudah sangat siap dengan konsep Restorasi Kawasan, Hunian Sementara (Huntara) dan Hunian Tetap (Huntap). Salah satu buktinya adalah desain untuk Huntara dari IAI Banten yang memakai material alam seperti bambu tidak menjadi pilihan. Mereka lebih memilih men...

Museum Bantam

Image
Kalau dap at rizki, Saya akan bangun Museum Bantam di lahan peninggalan orang tua, yaitu di pesisir Teluk Banten . Luasnya sekitar 4 ha di kawasan Pelabuhan Karangantu atau Pantai Gopek nama milenialnya. Di Teluk Banten ini, pernah mendarat seorang Cornelis De Houtman bersama pasukannya dengan armada 4 kapal dagang Belanda di bawah bendera Vereenigde Oostindische Compagnie (V.O.C.). Tepatnya tanggal 27 Juni 1596 yang merupakan pembuka jalan penjajahan Belanda di Nusantara. Bentuk Museum Bantam nya, merupakan replika dari salah satu kapal V.O.C. Materialnya menggunakan Strand Woven Bamboo (S.W.B.) dengan dimensi 159.6 m x 27 m x 9 m. Terdiri dari 3 lantai dengan lantai pertama untuk Masjid dan kompleks Kesultanan Banten, lantai kedua dan ketiga untuk diorama suasana Kesultanan Banten pada saat Cornelis De Houtman berlabuh di Banten dan lantai geladag adalah ruang publik untuk menikmati suasana pesisir Teluk Banten. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun Museum Ba...

CATATAN WORKSHOP BAMBU DI PONDOK BULUH SIMALUNGUN SUMATERA UTARA

Image
Perjalanan Silangit Parapat Ini kali kedua bambuNUSA diundang ke Kawasan Danau Toba. Pertama oleh Kementerian PUPR untuk melihat Desa Wisata Tomok, kedua oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) untuk mengembangkan Pondok Buluhh menjadi Desa Wisata. Pesawat sempat 3 kali mengalami turbulence saat akan mendarat di Bandara Silangit. Berdo'a adalah satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan yang Maha Kuasa. Alhamdulillah mendarat dengan selamat di Bandara Silangit.  Silangit merupakan bandara yang baru dinaikkan statusnya menjadi Bandara Internasional untuk mendongkrak pariwisata Danau Toba. Jadi wajar masih dalam proses pembangunan, semuanya serba darurat, termasuk fasilitas kedatangan, menunggu bagasi dan toiletnya. Setelah selesai semua, Saya disambut oleh Ibu Yana dan Pak Sitopian di tempat parkir bandara, dan inilah titik nol nya Saya memulai pemetaan untuk memberdayakan masyarakat dengan bambu di Tanah Batak. Sebelum ke Parapat, mampir dul...