Kota Serang, saat ini dan yang akan datang......

1. GAMBARAN UMUM KOTA SERANG

1.1. Tinjauan Wilayah

Pembentukan Kota Serang secara resmi disahkan pada tanggal 2 November 2007 melalui UU Nomor 32 Tahun 2007. Serang berada tepat di sebelah Utara Provinsi Banten , serta dikelilingi oleh Kabupaten Serang di sebelah selatan, barat, dan timur, dan Laut Jawa di sebelah Utara. Kota Serang sendiri terdiri dari enam kecamatan yaitu Serang, Cipocok Jaya, Curug, Kasemen, Taktakan dan Walantaka, dengan luas wilayah ± 266,74 km².

Topografi wilayah Kota Serang merupakan dataran rendah dengan ketinggian sekitar 0 – 100 m dpl dan kemiringan sekitar 0-15%, yaitu sepanjang pesisir utara laut jawa (Kecamatan Kasemen) sampai dengan Kecamatan Taktakan.

Iklim wilayah sangat dipengaruhi oleh Monson Trade serta gelombang El Nino. Saat musim penghujan (November-April), cuaca didominasi oleh Angin Barat. Pada musim kemarau (Juni-Agustus), cuaca didominasi oleh Angin Timur yang menyebabkan wilayah Kota Serang mengalami kekeringan terutama wilayah pesisir utara. Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 20º C-32º C.

Akses langsung menuju Kota Serang dapat melalui darat dan laut. Akses darat dapat dicapai dengan melintasi jalan tol lintas Jakarta - Merak keluar di Serang Timur dan Serang Barat, akses laut dapat dicapai secara langsung melalui Pelabuhan Karangantu.

1.2. Tinjauan Kependudukan

Jumlah penduduk Kota Serang tahun 2008 adalah 501.562 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 1.880 jiwa/km² (sumber: wikipedia). Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Serang sebagai pusat kota (7198,53 jiwa/km²) sementara yang terendah berada di Kecamatan Curug (866,43 jiwa/km²). Laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Banten dari tahun 1995-2000 rata-rata sebesar 3.55% per tahun dengan tendensi menurun. Pada tahun 1995-1996 laju pertumbuhan sebesar 4.02% per tahun, sedangkan pada tahun 1996-2000 menurun menjadi 3.61% per tahun. Kota Tangerang dan Kab. Tangerang mengalami peningkatan laju pertumbuhan per tahun, sedangkan Kab. Serang, Pandeglang dan Lebak mengalami penurunan laju pertumbuhan per tahun. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh adanya pemekaran wilayah seperti Kab. Serang yang mengalami pemekaran dengan adanya Kota Serang.

1.3. Tinjauan Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di wilayah Kota Serang sebagian besar digunakan untuk areal persawahan, budi daya ikan air payau, kebun campuran dan tegalan.

1.4. Kondisi Perekonomian

Ditinjau dari perhitungan atas dasar harga berlaku, PDRB Kabupaten Serang meningkat 11,01% dari tahun 2003 ke tahun 2004 (BPS 2004). Sedangkan menurut perhitungan atas dasar harga konstan 2000, PDRB Kabupaten Serang meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 4.21%.

Adapun kontribusi bidang usaha terbesar pada PDRB Kabupaten Serang adalah pada Industri Pengolahan Non-Migas yaitu sebesar 50.4% diikuti oleh sektor pertanian sebesar 14.8%, sementara sektor lainnya memberikan kontribusi kurang dari 10% bagi total PDRB Kabupaten Serang.

2. POTENSI DAERAH

Potensi yang dimiliki oleh Kota Serang adalah sebagai berikut :

2.1. Lokasi Geografis dan Iklim menjadikan Kota Serang adalah Kawasan yang Strategis dan Potensial untuk Ekspansi secara Horizontal juga Kaya Akan Budaya dan Latar Belakang Sejarah.

Pesisir Utara (Banten Lama) yang merupakan wilayah Kota Serang pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten yang berada di jalur perdagangan internasional, berinteraksi dengan dunia luar sejak awal abad Masehi. Kemungkinan pada abad ke-7 Banten sudah menjadi pelabuhan internasional.

Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonomian masyarakat. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.

Dalam usahanya membangun Banten, Maulana Hasanuddin sebagai Sultan Banten pertama (1522-1570), menitikberatkan pada pengembangan sektor perdagangan dengan lada sebagai komoditas utama yang diambil dari daerah Banten sendiri serta daerah lain di wilayah kekuasaan Banten, yaitu Jayakarta, Lampung, dan terjauh yaitu dari Bengkulu (Tjandrasasmita,1975:323).

Pada masa pemerintahan Maulana Yusuf, sektor pertanian berkembang pesat dan meluas hingga melewati daerah Serang sekarang, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi sawah-sawah tersebut dibuat terusan irigasi dan bendungan. Danau (buatan) Tasikardi merupakan sumber pemenuhan kebutuhan air bersih bagi penduduk kota
, sekaligus sebagai sumber pengairan bagi daerah pesawahan di sekitar kota . Sistem filtrasi air dengan metode pengendapan di Pengindelan Abang dan Pengindelan Putih merupakan bukti majunya teknologi pengelolaan air pada masa tersebut.

Pada masa Maulana Yusuf memerintah, perdagangan Banten sudah sangat maju dan Banten bisa dianggap sebagai sebuah kota
pelabuhan emporium, tempat barang-barang dagangan dari berbagai penjuru dunia digudangkan dan kemudian didistribusikan (Michrob dan Chudari, 1993:82-83). Tumbuh dan berkembangnya pemukiman-pemukiman pendatang dari mancanegara terjadi pada masa ini. Kampung Pekojan umpamanya untuk para pedagang Arab, Gujarat , Mesir, dan Turki, yang terletak di sebelah barat Pasar Karangantu. Kampung Pecinan untuk para pedagang Cina, yang terletak di sebelah barat Masjid Agung Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa yang ahli strategi perang berhasil membina mental para prajurit Banten dengan cara mendatangkan guru-guru agama dari Arab, Aceh, Makassar, dan daerah lainnya. Perhatiannya yang besar pada perkembangan pendidikan agama Islam juga mendorong pesatnya kemajuan Agama Islam selama pemerintahannya.

Meskipun disibukkan dengan urusan konflik dengan VOC, Sultan tetap melakukan upaya-upaya pembangunan dengan membuat saluran air untuk kepentingan irigasi sekaligus memudahkan transportasi dalam peperangan. Upaya itu berarti pula meningkatkan produksi pertanian yang erat hubungannya dengan kesejahteraan rakyat serta untuk kepentingan logistik jika mengadapi peperangan. Karena Sultan banyak mengusahakan pengairan dengan melaksanakan penggalian saluran-saluran menghubungkan sungai-sungai yang membentang sepanjang pesisir utara, maka atas jasa-jasanya ia digelari Sultan Ageng Tirtayasa (Tjandrasasmita, 1995:116).

2.2. Angka Populasi Penduduk Tinggi yang berakibat pada konsumsi/permintaan tinggi dan suplai tenaga kerja.

2.3. Tuan rumah Olimpiade Negara-Negara Muslim tahun 2013.

3. PELUANG INVESTASI

3.1. Lokasi yang strategis

3.2. Pajak yang rendah

3.3. Infrastruktur kelas dunia

3.4. Kepastian hukum dan pemerintah yang bersih

3.5. Ekonomi kelas dunia dan kebebasan mendapatkan informasi

3.6. Tenaga kerja yang handal

3.7. Gaya hidup religius

4. STRATEGI KOTA SERANG

4.1. STRATEGI JANGKA PENDEK

4.1.1. Menentukan posisi Kota Serang melalui identitas dan visi yang kuat yaitu : ”Serang Semarak, Kota Pelabuhan yang Religius”.

4.1.2. Membangun aparatur (Birokrasi ) yang professional dan berkualitas tinggi.

4.1.3. Review Penataan Kota yang berorientasi pada DEEP (Design-Environment-Economics-Planning).

4.1.4. Pengesahan Perda Penataan Bangunan dan Lingkungan

4.1.5. Supremasi hukum

4.2. STRATEGI JANGKA PANJANG

4.2.1. Kesinambungan dan pembangunan lingkungan yang responsif dengan cara penilaian lingkungan dan penguatan menggunakan teknologi dan GIS, ”Green Development” standar perencanaan, menggunakan energi alternatif yang renewable non pollutant serta recycle dan regeneration.

4.2.2. Menjadi Kota Dunia yang berkelanjutan : mempunyai identitas yang kuat, visi pembangunan yang bersih, kreatif dalam memasarkan potensi daerah, roda ekonomi yang terus berkembang, budaya dan persamaan hak masyarakat serta keseimbangan lingkungan.

4.2.3. Meningkatkan kualitas hidup melalui stabilitas politik, kebebasan personal, pencegahan pencemaran udara, kualitas kesehatan, pendidikan, makanan dan minuman serta tempat pentas seni.

4.2.4. Perencanaan urban desain yang berkelas dunia meliputi infrastruktur, pembangunan information technology, pembangunan kota satelit, sistem transportasi massal, land use mix dan pembangunan yang manusiawi yang menyediakan tempat untuk pejalan kaki, penyandang cacat dan sepeda.

4.2.5. Pembentukan karakter kota dan tempat yang berkesan meliputi : pemeliharaan dan konservasi kawasan dan bangunan cagar budaya, menciptakan dan menata ruang publik, membuat ”architecture landmark” ( Kota Serang mengajukan menjadi tuan rumah olimpiade negara muslim tahun 2013) dan membuat ”Mix Use District”.

5. PENUTUP

Dengan identitas yang kuat, visi pembangunan yang bersih, kreatif dalam memasarkan potensi daerah, roda ekonomi yang terus berkembang, budaya dan persamaan hak masyarakat serta keseimbangan lingkungan, menjadikan Kota Serang dengan visinya ”Serang Semarak, Kota Pelabuhan yang Religius” adalah salah satu Kota Dunia yang akan berkembang pesat dalam jangka 5-10 thn.

Comments

Popular posts from this blog

Pepadone Wong Serang, Kamus Base Jawe Serang

Legenda Desa Gunung Malang

Tanah-Tanah Strategis di Kota Serang